Show simple item record

dc.contributor.advisorPartodihardjo, Soebadi
dc.contributor.authorIstori, Djony
dc.date.accessioned2024-03-26T02:59:45Z
dc.date.available2024-03-26T02:59:45Z
dc.date.issued1986
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143479
dc.description.abstractKegagalan Reproduksi merupakan salah satu faktor pembatas Produksi dan Populasi ternak khususnya Sapi perah. Manifestasi dari Kegagalan Reproduksi dapat berupa: Kegagalan memperlihatkan berahi, Kegagalan menjadi bunting dan Kegagalan memelihara kebuntingan. Sebagai akibat dari Kegagalan Reproduksi dapat berupa Infertilitas (Kemajiran sementara) atau Steril (Majir untuk selamanya). Adanya Kegagalan Reproduksi pada Sapi biasanya terjadi setelah hewan tersebut mengalami Retensio Secundinae yang diawali dengan kasus Endometritis akibat infeksi kuman non spesifik. Retensio Secundinae adalah tertahannya selubung foetus dalam kandungan dan melebihi waktu yang normal setelah foetus dikeluarkan. Plasenta dianggap retensi atau tertinggal dalam kandungan jika setelah 8 12 jam belum seluruhnya dikeluarkan. plasenta Kejadian Endometritis dan Metritis setelah adanya Retensio Secundinas adalah sangat mungkin. Hal ini dapatlah. dimengerti bahwa pertama dengan kasus retensio secundinae sangat memungkinkan terjadinya infeksi kuman-kuman non spesifik seperti Staphylococcus, Streptococcus, E. coli spes dan tersering oleh Corynebacterium pyogenes. ..id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcRetensio secundinae sebagai faktor penyebab kegagalan reproduksi pada sapiid
dc.titleRetensio secundinae sebagai faktor penyebab kegagalan reproduksi pada sapiid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record