| dc.description.abstract | Pelabuhan perikanan sebagai prasarana penangkapan ikan menjadi faktor yang cukup penting dalam pembangunan perikanan. Pelabuhan perikanan sebagai tempat berlabuh dan bertambat kapal untuk membongkar hasil tangkapannya menjadi penunjang dalam kelancaran kegiatan produksi di sektor perikanan karena menjadi penghubung antara daerah foreland dengan hinterlandnya. Pelabuhan perikanan dengan berbagai kelengkapan fasilitas yang dimilikinya berfungsi sebagai pusat kegiatan di bidang produksi, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Fasilitas yang ada dengan kapasitas dan tata letaknya memiliki hubungan yang erat dengan keefektifan fungsionalisasi pelabuhan perikanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan dan tata letak fasilitas, mempelajari pengelolaan fasilitas, dan mengevaluasi tata letak fasilitas di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan, Kodya Cirebon. Kegiatan pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2000, bertempat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan, Kodya Cirebon. Metode yang digunakan untuk menganalisis pemanfaatan pelabuhan . perikanan.. berdasarkan _.bukU.SJCl odarisClsL _<:JClDJ'Qk.Qk.cPQkQk_Qi:3,-!illE'~I'-!QLJ bao_ Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan yang diterbitkan oleh PT. Inconeb (Direktorat Jenderal Perikanan, 1981). Sedangkan evaluasi tata letak , menggunakan Systematic Layout Planning (SLP) yang dikembangkan oleh Thompking dan White (1984) dalam Safitri (1997). Kapasitas fasilitas PPN Kejawanan seperti, kolam pelabuhan, dermaga, gedung pelelangan ikan, areal tempat parkir dan lahan pelabuhan masing-masing sebesar 172 kapal, 216 kapal (sistem parkir kapal tegak lurus dermaga), 42,3 ton ikan, 55 buah mobil dan 9,58 Ha dengan luas bangunan masing-masing sebesar 5,5 Ha, 195 m, 800 m2 , 1.076 m2 dan 19,16 Ha. Sedangkan tingkat pemanfaatan fasilitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan, seperti kolam pelabuhan, dermaga, areal tempat parkir dan lahan pelabuhan masing-masing sebesar 2,85 Ha, 235,5 m (sistem parkir kapal sejajar dermaga), 98 m2 dan 52.259 m2 • Pemanfaatan fasilitas mampu berjalan secara baik melalui beberapa cara, diantaranya rehabilitasi fasilitas yang mengalami kerusakan, pengaturan kegiatan sesuai dengan prinsip efektifitas dan efesiensi, penambahan luasan fasilitas serta percepatan pembangunan fasilitas yang belum terealisasi. | id |
