Studi Teknik Budidaya, Fenologi Pembungaan, Produksi dan Kualitas Minyak Atsiri Kenanga Cananga odorata forma macrophylla dan forma fruticosa
Abstract
Bunga kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu sumber minyak atsiri yang banyak digunakan di industri parfum dan farmasi. Jawa pernah dikenal sebagai penghasil minyak kenanga di dunia dengan Desa Gajahrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan sebagai salah satu sentra budidaya kenanga. Praktik budidaya kenanga yang baik sangat penting dalam menjaga kontinuitas produksi dan kualitas bunga. Penelitian yang mengidentifikasi karakter dari berbagai varietas dan aksesi bunga kenanga di Indonesia belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi budidaya, karakterisasi tanaman, fenologi pembungaan, dan rendemen minyak dari dua jenis kenanga di Gajahrejo. Kenanga yang dibudidayakan adalah kenanga pohon (Cananga odorata forma macrophylla) dan kenanga perdu (Cananga odorata forma fruticosa). Faktor yang memiliki pengaruh pada produksi bunga kenanga perdu adalah jumlah cabang produktif sehingga kegiatan pemangkasan pucuk pada kenanga memiliki pengaruh yang baik. Bunga kenanga pohon dapat digunakan untuk bunga kuburan dan bahan baku penyulingan minyak serta memiliki helai bunga lebih besar dibandingkan bunga kenanga perdu. Durasi perkembangan bunga kenanga pohon adalah 44 hari sedangkan kenanga perdu 42 hari. Rendemen minyak dari bunga kenanga pohon lebih besar yaitu 1,10% dibandingkan bunga kenanga perdu yaitu 0,61%. Jika dilihat dari warna dan aroma minyak, keduanya berwarna kuning pucat dan harum, tapi minyak bunga kenanga perdu memiliki aroma yang lebih wangi daripada
minyak bunga kenanga pohon.