Show simple item record

dc.contributor.advisorDahlan, Endes N.
dc.contributor.advisorHernowo, Jarwadi B.
dc.contributor.authorEndah, Rika Mawar
dc.date.accessioned2024-03-25T04:07:07Z
dc.date.available2024-03-25T04:07:07Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143230
dc.description.abstractPesatnya pembangunan di wilayah perkotaan telah membawa akibat positif dan negatif bagi lingkungan. Pengaruh pembangunan kota kepada lingkungan pada umumnya mengubah keadaan fisik lingkungan alam menjadi lingkungan buatan manusia. Ruang terbuka hijau merupakan lingkungan buatan manusia dan akan dirasakan belum lengkap jika suatu ruang terbuka hijau belum dapat menghadirkan satwaliar terutama burung karena kehadirannya tidak dapat digantikan oleh bentuk apapun. Namun keberadaan burung di daerah perkotaan pada saat ini sudah semakin terdesak oleh pesatnya pembangunan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa kota sesungguhnya masih mampu dihuni oleh berbagai jenis burung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fungsi ruang terbuka hijau sebagai habitat burung yang dilihat dari komposisi vegetasi, ukuran dan bentuk serta peranan terhadap keanekaragaman jenis burung. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan acuan dalam perencanaan dan pengelolaan ruang terbuka hijau di kota agar ada kesesuaian antara arsitektur lansekap dengan lingkungan hidup. Hipotesis yang digunakan adalah bahwa hutan kota memiliki peranan sebagai habitat burung dilihat dari bentuk, ukuran, struktur dan komposisi vegetasi yang dapat mempengaruhi keanekaragaman burung. Penelitian dilakukan pada beberapa ruang terbuka hijau yaitu di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur dan Taman Monas Jakarta dari bulan April-Juni 2001. Untuk pengumpulan data burung digunakan metode IPA (Index Point of Abundance) dengan luas plot 0.1 ha sebanyak 32 plot. Cara penentuan plot contoh didasarkan pada kondisi vegetasi yang ada pada tiap lokasi penelitian. Pengamatan dilakukan pada pagi hari antara pukul 06.00-08.00 WIB dengan interval 15 menit untuk setiap pengamatan dan selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap aktivitasnya sampai pukul 15.00 WIB. Pengamatan burung berdasarkan tingkat penggunaan tajuk dibagi ke dalam dua bagian yaitu secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal dibagi dengan cara membagi tajuk tersebut berdasarkan tinggi tajuk pada tiap lokasi penelitian. Untuk vegetasi yang memiliki tinggi tajuk kurang dari 6 meter, pembagian tajuk secara vertikalnya yaitu tajuk bawah (0-2 m), tajuk tengah (2-4 m) dan tajuk atas (4-6 m). Untuk vegetasi yang memiliki tinggi tajuk lebih dari 6 meter, pembagian tajuk secara vertikalnya yaitu tajuk bawah (0-3 m), tajuk tengah (3-6 m) dan tajuk atas (diatas 6 m). Pembagian tajuk secara horizontal hanya dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian dalam dan luar. Pengumpulan data habitat dilakukan dengan menginventarisasi dan mengamati vegetasi yang ada terutama pada plot pengamatan burung (0,1 ha). Analisis data yang digunakan...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest conservationid
dc.subject.ddcOpen spacesid
dc.titlePeranan hutan kota terhadap keanekaragaman jenis burung pada berbagai bentuk ryang terbuka hijau : Studi kasus di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur dan Taman Monasid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record