Show simple item record

dc.contributor.authorMaulina, Irma
dc.date.accessioned2010-05-06T18:21:45Z
dc.date.available2010-05-06T18:21:45Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14314
dc.description.abstractProtease adalah enzim yang dapat digunakan dalam berbagai proses produksi pangan dan non pangan, serta memiliki nilai komersil tinggi. Salah satu penghasil protease adalah mikroorganisme. Keuntungan penggunaan mikroorganisme untuk produksi protease adalah mudah tumbuh, sangat murah produksinya dan mudah di kontrol. Metode imobilisasi sel dapat mengefisiensikan penggunaan sel sebagai penghasil protease. Proses imobilisasi sel secara adsorpsi adalah metode yang sangat sederhana, sehingga sel yang teradsorpsi tidak akan rusak. Matriks yang sering digunakan untuk metode ini adalah matriks organik, salah satunya adalah serbuk gergaji. Matriks ini dapat menjaga kestabilan sel terimobil dan bahannya sangat murah dan banyak. Fermentasi sel untuk produksi protease membutuhkan media pertumbuhan dengan nutrisi optimum, Penggunaan limbah perikanan sebagai media fermentasi karena limbah tersebut memiliki kadar nutrisi yang tinggi. Salah satu Iimbah yang dapat digunakan adalah daging merah tuna dengan komposisi protein 21,26 %. Untuk mengetahui pengaruh penambahan suplemen dalam media fermentasi, digunakan kasein, susu skim dan glukosa 2 % dalam media fermentasi bakteri B. megaterium dan M. /uteus. Pengamatan kemampuan sel terimobil untuk solubilisasi protein ikan, dilakukan dengan cara mengatur jumlah matriks bakteri yang digunakan. Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri Bacillus megaterium d~n Micrococcus luteus. Berdasarkan analisis indeks proteolitik diketahui kedua bakteri ini mampu menghidrolisis media dan menghasilkan protease. Indeks proteolitik yang dihasilkan B. megaterium adalah 1, nilai ini lebih tinggi dari yang dihasilkan M. luteus, yaitu 0,75. Jumlah sel bakteri B. megaterium adalah 2,7 x 1020 sel/ml inokulum. Jumlah ini lebih besar dari sel bakteri yang dihasilkan M. luteus, yaitu 6,0 x 1011 sellml inokulum. Indeks proteolitik dan jumlah sel yang lebih tinggi akan menghasilkan aktivitas enzim yang lebih baik. Hal ini juga didukung oleh kondisi media fermentasi dan galur bakteri. Proses imobilisasi sel secara adsorpsi fisik menggunakan matriks serbuk gergaji dilakukan dengan cara yang lunak, sehingga sel tidak rusak. Lamanya inkubasi, yaitu 24 jam; dan penggunaan suhu inkubasi 1QoC akan menghasilkan kondisi imobil yang diinginkan. Waktu inkubasi diperlukan untuk sel teradsorpsi ke dalam matriks, sedangkan suhu inkubasi yang rendah akan menghambat proses perkembangbiakan sel. Proses pengadukan sel-matriks diharapkan menghasilkan distribusi sel seragam, sehingga dapat menghilangkan hambatan transfer masa yang ditimbulkan selama proses imobil sel.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleSolubilisasi Protein Ikan Menggunakan Bacillus megaterium dan Micrococcus luteus Terimobilisasiid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record