Proses pemecahan pinex citra landsat MSS untuk memperjelas penampilan citra dan untuk memungkinkan overlay dengan citra lain
View/ Open
Date
1989Author
Carma, I Wayan
Rambe, Abdurrauf
Wiradisastra, Uup S.
Metadata
Show full item recordAbstract
Besar kecilnya ukuran pixel (picture element) sangat berpengaruh terhadap kualitas dan informasi dari citra. Makin besar ukuran pixel makin sulit memperoleh data secara terinci dan kemungkinan penampilan citra kurang kontinu, batas antara satu obyek dengan obyek lainnya tidak jelas.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dalam penelitian ini dilakukan pemecahan citra MSS Landsat dari ukuran pixel (56 x 79) menjadi ukuran pixel yang lebih kecil. Khusus dalam penelitian ini dilakukan pemecahan citra MSS Landsat daerah Sukamandi (Jabar) pada tanggal 6 Juli 1986 menjadi ukuran pixel SPOT yaitu (20 x 20) m. Teknik 'resampling' yang digunakan adalah tetangga terdekat dan rata-rata terbobot.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memperjelas penampilan dari citra dan untuk memperoleh citra MSS Landsat yang memungkinkan 'di-overlay' dengan citra SPOT. Kegunaan lain dari penelitian ini untuk membandingkan informasi yang diberikan citra MSS Landsat dengan citra SPOT. Dapat juga digunakan untuk 'penamba lan'Citra.
Hasil pemecahan citra MSS Landsat menjadi ukuran (20x20) meter menyebabkan penampilan citra yang lebin Jelas. Penampilan pixel secara individu semakin jelas. Batas antara obyek yang satu dengan yang lainnya juga semakin jelas. Dan kekontinuan garis pada citra semakin bertambah jelas.
Citra dengan teknik 'resampling' rata-rata terbobot penampilan citra kurang kontras dibandingkan dengan teknik tetangga terdekat. Hal tersebut karena adanya faktor pemulusan (smoothing) dan pengaburan (blurring) yang merupakan sifat interpolasi linear dari rata-rata terbobot.
Beberapa kendala dari penelitian ini adalah bertambah banyaknya data dan terjadinya pemecahan pixel yang tidak sama untuk setiap pixel dan berulang secara sistematik…