Suatu studi tentang pelabuhan perikanan pantai ternate dan kemungkinan pengembanganya
View/ Open
Date
1985Author
Pattipeluhu, Shelly Mieke
Murdianto, Bambang
Monintja, daniel
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari keadaan Pelabuhan Perikanan Pantai Ternate serta fasilitas-fasilitas yang ada dan mempelajari peranan Pelabuhan Perikanan serta mencari faktor-faktor yang dapat menun- jang pengembangannya.
Pelabuhan Perikanan Pantai Ternate terletak di Desa Bastiong, Kecamatan Pulau Ternate Kabupaten Maluku Utara, Maluku dengan posisi pada 127° 22' 06" Bujur Timur dan 0° 45' 53" Lintang Utara. Kabupaten Maluku Utara merupa- kan daerah kepulauan yang terdiri dari 320 pulau dengan luas lautan 107 381 km² atau 78% dari luas seluruh wila- yah. Potensi produksi pertahun sebesar 2.5 ton per km². 2
Usaha penangkapan ikan dan kegiatan ekonomi perikanan lebih banyak dilakukan di daerah Ternate karena telah merupakan daerah maju. Selain itu fishing ground cukup dekat dan potensi produksi masih tinggi. Melihat hal ini maka pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan ditingkat- kan menjadi Pelabuhan Perikanan. Fasilitas-fasilitas yang ada di Pelabuhan Perikanan Pantai Ternate meliputi fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas tambahan. Fasilitas pokok meliputi dermaga, daratan pelabuhan, jalan dan drainase. Fasili- tas fungsional meliputi gedung pelelangan ikan, slipway, pabrik es, fish storage, cool box, instalasi bahan bakar minyak, instalasi air bersih, instalasi listrik, teleko- munikasi, perbengkelan, tempat pengolahan, Balai Pertemuan Nelayan, kantor administrasi, pos penjagaan, pagar keliling, tempat parkir dan WC umum. Fasilitas tambahan meliputi perumahan dan fasilitas olahraga.
Fasilitas-fasilitas yang tidak terdapat di Pelabuhan Perikanan Pantai Ternate adalah break water, alur pelayaran, kolam pelabuhan, rambu-rambu pelayaran, menara pengawas, kantin poliklinik, penginapan nelayan, musholla dan perkantoran pengusaha perikanan.
Sistem penjualan yang biasanya berlaku adalah melalui pelaksana penjualan. Sistem ini cenderung merugikan nelayan, tetapi nelayan sangat tergantung pada pelaksana penjualan. Pelelangan merupakan salah satu usaha bagi stabilitas harga dan peningkatan pendapatan nelayan…dst
