Show simple item record

dc.contributor.advisorNovianti, Tanti
dc.contributor.authorPutri, Indrijuli Magsari
dc.date.accessioned2024-03-22T07:23:51Z
dc.date.available2024-03-22T07:23:51Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143028
dc.description.abstractSayuran merupakan salah satu produk hortikultura yang memiliki potensi besar dalam pemenuhan gizi masyarakat dan bahan baku industri, peningkatan pendapatan petani, serta perolehan devisa. Saat ini, Jepang merupakan negara tujuan utama ekspor sayuran Indonesia. Komoditi ekspor potensial Indonesia adalah sayuran beku dan olahan. Peluang Indonesia di pasar sayuran beku dan olahan Jepang masih terbuka lebar. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan sayuran, baik beku maupun olahan di Jepang yang relatif sangat tinggi. Pada tahun 1998, Indonesia merupakan negara ke-13 bagi Jepang yang mengekspor sayuran beku. Salah satu sayuran Jepang yang ditanam dan diekspor oleh Indonesia adalah mentimun. Pada tahun 1998, Indonesia termasuk lima besar negara yang mengekspor mentimun segar maupun olahan ke Jepang. Ekspor mentimun segar maupun olahan ke Jepang sangan prospektif. Namun tampaknya peluang yang ada tidak dapat dimanfaatkan oleh petani dan pengusaha Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan yang diperoleh dari usahatani mentimun Jepang; tingkat keunggulan komparatif dan kompetitif usahatani mentimun Jepang; mengetahui pengaruh terhadap keunggulan komparatif dan kompetitif apabila terjadi perubahan pada harga input dan output serta untuk mengetahui jenis mentimun Jepang yang paling memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Penelitian dilakukan di empat kabupaten di eks-Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah, yaitu Karanganyar, Klaten, Sragen dan Wonogiri. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan daerah petani mitra PT.X, yang merupakan salah satu eksportir sayuran Jepang terbesar di Indonesia. Populasi petani yang dianalisis adalah sebanyak 33 petani, yaitu 15 petani karimori dan 18 petani white melon. Petani yang dianalisis adalah petani yang menanam pada bulan November 2000, dengan pertimbangan bahwa mereka telah melakukan panen terakhir pada bulan Januari-Februari 2001…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcCost analysisid
dc.titleAnalisis keunggulan komparatif dan kompetitif usahatani mentimun Jepang dengan analisis biaya sumberdaya domestik : stidi kasus pada petani mitra PT. X di empat kabupatenid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record