Show simple item record

dc.contributor.advisorRumawas, Fred
dc.contributor.authorPurwanto, Juniarto Djoko
dc.date.accessioned2024-03-22T06:48:13Z
dc.date.available2024-03-22T06:48:13Z
dc.date.issued1989
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/143002
dc.description.abstractKehilangan air yang banyak pada anakan sagu merupakan salah satu penyebab kematian anakan yang digunakan sebagai bibit, sehingga pencegahan kehilangan air merupakan salah satu usaha dalam pembibitan sagu. Percobaan ini bertujuan untuk melihat pengaruh intensitas pemangkasan pada anakan sagu dan pengolesan dengan vaseline pada luka bekas pangkasan, terhadap daya tumbuh bibit sagu. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang di bawah naungan yang terbuat dari kerangka kayu dan bambu. Persentase cahaya yang masuk sebesar 25% diatur dengan bilah-bilah bambu. Percobaan ini dilaksanakan mulai pertengahan bulan Oktober 1987 sampai awal bulan Februari 1988. Anakan yang digunakan sebagai bibit berdiameter 10 15 cm, dari jenis sagu tidak berduri yang berasal dari Situ Panjang, Darmaga. Bibit ditanam dalam ember yang berukuran tinggi 32 cm dan diameter 31 cm. Pupuk yang di berikan sebanyak 4.5 g Urea, 4.5 g TSP dan 3.9. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor yang diteliti. Faktor intensitas pemangkasan anakan sagu terdiri dari empat taraf, masing-masing anakan dipangkas 10 cm dari bongkol, dipangkas 50 cm dari bongkol, dipangkas 50 cm dari bongkol serta satu daun termuda ditinggalkan dan tidak dipangkas. Sedangkan faktor pengolesan dengan vaseline terdiri dari tidak dioles de- ngan vaseline dan dioles dengan vaseline. Intensitas pemangkasan anakan sagu dan pengolesan dengan vaseline tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah bibit yang hidup pada akhir percobaan (16 MST). Meskipun begitu kehilangan air yang besar pada anakan yang tidak dipangkas, menyebabkan kematian bibit yang besar dan sedikitnya jumlah daun serta akar yang terbentuk. Anakan sagu yang dipangkas 10 cm dari bongkol walaupun memiliki jumiah bibit hidup yang paling banyak tetapi memiliki pertumbuhan akar yang lebih sedikit dan berkurangnya bobot segar anakan yang lebih banyak dari anakan yang dipangkas 50 cm dari bongkol dan satu daun termuda ditinggalkan…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh intensitas pemangkasan dan pengolesan dengan vaseline terhadap daya tumbuh bibit sagu (Metroxylon Sagu Rottb.)id
dc.titlePengaruh intensitas pemangkasan dan pengolesan dengan vaseline terhadap daya tumbuh bibit sagu (Metroxylon Sagu Rottb.)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record