Persepsi lingkungan petani desa Purwasari, kecamatan Dramaga, kabupaten Bogor terhadap penerapan teknologi intensifikasi mina padi (INMINDI)
Abstract
Kebijaksanaan pembangunan pertanian di Indonesia selalu dikaitkan dengan usaha peningkatan produksi beras dan peningkatan pendapatan petani. Kebijaksanaan tersebut direalisasikan dengan digalakkannya Program Intensifikasi Mina Padi (Inmindi) sejak tahun 1989. Usaha penggalakkan Inmindi didukung oleh adanya penilaian terhadap Inmindi sebagai teknologi yang tepat guna untuk diterapkan di pedesaan. Prinsip dasar dari teknologi tepat guna adalah kesesuaian yang di dalamnya termasuk kesesuaian terhadap adat, kebiasaan, kondisi sosial budaya, kebutuhan masyarakat, dan kondisi lingkungan daerah pedesaan.
Kesesuaian teknologi Inmindi dengan berbagai faktor seperti di atas harus didasarkan pada penilaian atau pandangan dari masyarakat desa terhadap lingkungannya. Demi kebutuhan dalam pendekatan lingkungan tersebut diperlukan perangkat analisa guna mengetahui persepsi lingkungan dari masyarakat petani. Dalam penelitian ini digunakan kerangka pemikiran yang merujuk kepada model penelitian tentang persepsi lingkungan dari Whyte (1977) untuk mengetahui gambaran mengenai persepsi lingkungan yang tumbuh di kalangan para petani Inmindi di Desa Purwasari dan mengetahui beberapa faktor yang membangun persepsi tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan wawancara, pengamatan langsung di lapangan, dan penelusuran berbagai literatur, diperoleh hasil sebagai berikut. Usahatani yang berkembang di Desa Purwasari adalah Intensifikasi Mina Padi (Inmindi) dengan ikan sebagai penyelang. Dari jadwal pola usahatani yang diterapkan petani Inmindi dapat memanen padi dan ikan masing-masing dua kali dalam setahun dengan intensitas pemanfaatan lahan yang tergolong tinggi. Varietas padi yang ditanam adalah IR 64 dan jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan mas dan gurame. Hasil analisa usahatani menunjukkan nilai B/C ratio rata-rata responden ..dst