Analisis produksi dan efisiensi penggunaan faktor-faktor usahatani wortel : Studi kasus di desa Citeko, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor, Jawa Barat
View/ Open
Date
2001Author
Junengsih, Dede
Mangkuprawira, Sjafri
Syaukat, Yusman
Metadata
Show full item recordAbstract
Peranan sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku, sejak tahun 1991 cenderung menurun. Akan tetapi pada saat terjadi krisis ekonomi di Indonesia ternyata peranan sektor pertanian kembali meningkat (BPS, 2000). Salah satu upaya untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB adalah pengembangan komoditas Hortikultura khususnya sayur-sayuran melalui peningkatan produksi yang mengarah pada peningkatan efisinsi usaha, mutu produksi dan produktivitas dengan cara penguasaan IPTEK, pemanfaatan SDA dan SDM serta peningkatan partisipasi masyarakat dan swasta (Ditjen Produksi Hortikultura dan Aneka Tanaman, 2000).
Salah satu sayuran yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia adalah Wortel (Daucus carota L.). Prospek pengembangan budidaya wortel di Indonesia sangat cerah akan tetapi produktivitas wortel dalam negeri selama periode 1994-1999 masih relatif rendah, yaitu sebesar 14,31 ton/Ha dibandingkan dengan potensi produksi wortel varietas unggulan yang rata-rata dapat mencapai 20-25 ton/Ha. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat pendapatan yang diperoleh petani dalam usahatani wortel, mengetahui dan menganalisis pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi terhadap produksi dalam proses produksi usahatani wortel, menentukan skala ekonomi usahatani wortel dan menganalisis dan menentukan kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi yang dapat memberikan keuntungan yang maksimum.
Penelitian ini dilakukan di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat, yamg dipilih secara sengaja (purposive) Kegiatan penelitian dilakukan pada Bulan Mei-Juni 2001. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer hasil wawancara terhadap 45 responden yang dipilih secara acak sederhana (simple random sampling), dianalisis secara kuantitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah analisis pendapatan usahatani, analisis fungsi produksi ..dst