Pembuatan Model Pendugaan Biomassa Atas Permukaan Tanan Pada Tegakan Mangium (Acacia mangium) Menggunakan Citra Alos Palsar Resolusi 12,5 M Di Areal Revegetasi Tambang Batubara PT. Adaro Indonesia Kalimantan Selatan
Abstract
Kerusakan hutan dapat terjadi akibat pemanfaatan hutan Reh kegiatan pengelolaan hutan secara lestari, selain itu dapat juga disebabkan oleh kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan, apapun jenisnya, menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif. Untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, sesuai Undang-Undang No.4 tahun 2009 tentang Pertambangan, dimana setiap pemegang kuasa pertambangan diwajibkan untuk mengembalikan tanah sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya penyakit atau bahaya lainnya. Usaha untuk mengembalikan kondisi tanah tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan reklamasi sehingga apabila reklamasi sudah dilakukan, pengukuran pendugaan biomassa dapat dilakukan untuk mengetahui kandungan nilai biomassa pada struktur hutan tersebut.
Hasil penelitian yang memberikan pendekatan yang berguna untuk mengestimasi biomassa sudah banyak dilakukan, salah satunya adalah dengan penginderaan jauh (ALOS PALSAR). Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model pendugaan biomassa di atas permukaan tanah pada tegakan Acacia mangium menggunakan citra ALOS PALSAR resolusi 12,5 meter di areal revegetasi tambang batubara PT. Adaro Indonesia Kalimantan Selatan serta membuat peta sebaran biomassa dari model yang terpilih.
Pada citra ALOS PALSAR dilakukan ekstraksi nilai dijital yang kemudian dikalibrasi menggunakan persamaan yang dikembangkan oleh Shimada et. al (2003) untuk menghasilkan nilai backscatter. Nilai backscatter citra alos palsar kemudian diregresikan menggunakan kaidah non-linier dengan biomassa dimana perhitungan biomassa dilakukan menggunakan model Alometrik Heriansyah. Model terpilih diperoleh dengan memperhatikan nilai Radj dan Root mean square error (RMSE). Verifikasi pada model terpilih dilakukan menggunakan uji T berpasangan untuk mengetahui kelayakan model. Pemetaan biomassa dibuat berdasarkan model-model yang telah diverifikasi. Pada peta sebaran biomassa dilakukan perhitungan overall accuracy dan kappa accuracy.
Dari analisis model yang dicobakan untuk menduga biomassa diperoleh hasil, untuk citra resolusi 12,5 m adalah model Y Exp(12,753+(0,257*BS_HV), lengan nilai Rady (koefisien determinasi yang disesuaikan) 69,60%, OA (overall accuracy) 52,459%, КА (Карра accuracy) 28,148% dan RMSE 30,39. Dari model yang terpilih tersebut, kemudian dapat dibuat peta sebaran biomassanya…
Collections
- UT - Forest Management [2837]