Evaluasi ketahanan empat varietas semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap penyakit antraknosa (Colletotrichum lagenarium)
View/ Open
Date
2001Author
Dzurrahmah
Sutjahjo, Surjono Hadi
Adnan, Abdul Muin
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya tahan varietas semangka yang tahan terhadap penyakit antraknosa (C. lagenarium). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Oktober 2000 di Laboratorium Cendawan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian IPB dan rumah kaca Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor, yaitu varietas sebagai faktor pertama terdiri atas 4 macam yakni varietas Amor, Kiara, Monalisa, dan Sun Flower. Perbedaan cara inokulasi sebagai faktor kedua terdiri atas 2 macam yakni perendaman benih dan penyemprotan saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam (MST). Penelitian ini terdiri atas empat ulangan sehingga seluruhnya terdapat 32 satuan percobaan, dan setiap satuan percobaan terdapat dua tanaman.
Peubah yang diamati meliputi masa inkubasi penyakit, gejala penyakit yang ditimbulkan, intensitas penyakit akibat serangan cendawan C. lagenarium dan bobot buah per tanaman.
Benih semangka dikecambahkan dalam lipatan kertas basah selama ± 48 jam, kemudian ditanam dalam polibag berisi 250 g tanah yang diotoklaf. Setelah bibit semangka berumur 2 minggu segera dipindahkan ke polibag ukuran 30 x 30 cm. Inokulasi cendawan C. lagenarium dilakukan dengan cara yang berbeda yaitu merendam benih dalam suspensi spora dengan konsentrasi 3 x 108 spora/ml, dan dengan cara menyemprotkan suspensi spora dengan konsentrasi 1.85 x 10 spora/ml pada permukaan daun tanaman umur 2 MST.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit pada tanaman yang diinokulasi dengan cara penyemprotan saat tanaman umur 2 MST lebih cepat daripada tanaman yang diinokulasi dengan cara perendaman benih. Pada tanaman yang diinokulasi melalui perendaman benih gejala penyakit rata ..dst