Analisis saluran pemasaran dan keterpaduan pasar beras di DKI Jakarta
Abstract
Perubahan politik yang terjadi di Indonesia telah berdampak pula pada perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dalam hal pemasaran beras. Jika selama ini sistem tataniaga beras diatur sepenuhnya oleh Bulog, maka dimasa reformasi ini terjadi perubahan. Dengan terbitnya Keppres No 29 bulan Maret 2000 yang menekankan bahwa Bulog bukan lagi lembaga stabilisasi melainkan lebih mengarah sebagai lembaga logistik dengan tugas sebagai pengendali harga beras, penyedia cadangan pangan masyarakat dan pelaksana operasi khusus (OPK) beras. Sehingga terbuka kesempatan yang sangat besar bagi pihak swasta, salah satunya PT. Food Station Tjipinang Jaya, untuk melakukan kegiatan pengadaan dan pemasaran bahan pangan di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian dengan total konsumen lebih dari 10 juta jiwa yang memerlukan jaminan pasokan serta kelancaran distribusi beras. Oleh karena itulah dilakukan penelitian ini untuk mengetahui (1) mekanisme pemasaran beras oleh Pasar Induk Cipinang, (2) pangsa pasar beras PIC dan tingkat persediaan beras stabil yang perlu dipertahankan PIC dan (3) keterpaduan pasar beras melalui Index of Market Connection (IMC) di DKI Jakarta ..dst