| dc.description.abstract | Pendekatan kelompok dipilih kaum migran yang membentuk kerja atau usaha di sektor informal atau di luar sektor tersebut. Penelitian ini memberi perhatian pada masalah, mengapa kaum migran memfungsikan kehidupan kelompok di kota berdasar- kan ikatan teritorial daerah asal sebelumnya, dan ikatan etnis serta ikatan keluarga. Padahal kehidupan di kota cenderung berdasarkan kegiatan individu, bukan kelompok. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah: (1) mempelajari fungsi-fungsi kelompok etnis migran di kota; dan (2) melihat keterikatan anggota terhadap kelompok.
Penelitian ini memakai metode survai di dua kasus kelompok etnis, Kelompok Persatuan Kampung Lamo dan Hutanamale (PKLH) asal Tapanuli Selatan dan Kelompok Parit Malintang Sekitarnya (PARMAS) asal Padang Pariaman di Bogor.
Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan memakai metode proporsi berimbang sebesar 50 persen dari jumlah populasi. Dengan cara pemilihan seperti itu didapat jumlah responden sebanyak 45 orang, terbagi dari 15 orang dari Kelompok PKLH dan 30 orang dari Kelompok PARMAS.
Kelompok PKLH dan PARMAS sebagai lembaga kemasyarakatan mempunyai 3 fungsi, yaitu: (1). fungsi memberikan pedoman pada anggota-anggota untuk bertingkah laku/bersikap memenuhi kebutuhan; (2). fungsi menjaga keutuhan kelompok; (3). fungsi pengendalian sosial. | id |
