Show simple item record

dc.contributor.advisorLimbong, Wilson Halomoan
dc.contributor.authorAsrar, Zul
dc.date.accessioned2024-03-19T06:48:23Z
dc.date.available2024-03-19T06:48:23Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142403
dc.description.abstractManggis (garnicia mangostana, L), merupakan komoditi buah tropis yang di pasaran internasional masih dikategorikan sebagai "exotic fruit". Ekspor manggis terus meningkat dalam 10 tahun terakhir dengan laju pertumbuhan mencapai 111 persen per tahunnya. Konsumsi per kapita buah manggis meningkat dengan laju peningkatan rata-rata sebesar 92,61 persen per tahun. Peningkatan konsumsi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani, namun petani belum mendapatkan bagian yang seimbang dari pemasaran buah manggis. Berdasarkan permasalahan tersebut, dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan petani perlu dilakukan penelitian dengan tujuan: (1) mengkaji sistem pemasaran manggis dari lokasi penelitian dengan menganalisis saluran pemasaran, lembaga pemasaran, dan fungsi-fungsi yang dilakukan lembaga tersebut.; (2) menganalisis efisiensi pemasaran melalui analisis marjin pemasaran dan keterpaduan pasar. Penelitian dilakukan di dua lokasi, yaitu lokasi I di Kecamatan 2x11 Enam Lingkung dan lokasi II di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, yang merupakan sentra utama buah manggis di Sumatera Barat. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Metode pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purposive), selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan perangkat analisis struktur pasar, perilaku pasar, dan keragaan pasar. Keragaan pasar di analisis dengan menganalisis marjin pemasaran serta penyebarannya dan model keterpaduan pasar memakai model Ravallion dan heytens. Pola pemasaran buah manggis dari lokasi penelitian ada tiga, yaitu pola 1 sistem jual langsung; pola 2 sistem kontrak; pola 3 sistem borongan. Saluran pemasaran yang dipakai adalah pengepul, pedagang antar kota (PAK), pedagang besar (PB), dan pedagang pengencer. Pola pemasaran yang adalah pola 1 mencapai 52,80 persen. Setelah buah manggis sampai di pedagang besar, sebanyak 13165 kg (35,84 persen dari total produksi buah manggis petani contoh) ..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcMarketingid
dc.titleAnalisis pemasaran manggis Indonesia dari kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung dan Lubuk Alung, kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record