Show simple item record

dc.contributor.authorMuhammad, Yanuar
dc.date.accessioned2010-05-06T12:57:26Z
dc.date.available2010-05-06T12:57:26Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14239
dc.description.abstractPenelitian ini berada di Kawasan Perlindungan Laut Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. Lokasi pengamatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu stasiun biorock dengan posisi geografis 5o44’184” lintang selatan dan 106o36’528” bujur timur dan stasiun non-biorock dengan posisi geografis 5o44’293” lintang selatan dan 106o36’537” bujur timur. Pengamatan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada bulan Juni 2008 dan bulan November 2008. Pengamatan di stasiun biorock dilakukan untuk melihat perkembangan komunitas ikan karang yang terjadi setelah adanya terumbu buatan biorock yang ditransplantasikan selama 5 bulan. Pengambilan data ikan karang terbagi menjadi 2 metode yaitu metode stationary visual sensus menurut Hill dan Wilkinson (2004) untuk stasiun biorock dan metode visual sensus menurut English et al. (1994) untuk stasiun non-biorock. Analisis data yang digunakan yaitu kelimpahan ikan karang dan indeks komunitas ikan karang (keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi) menurut Odum (1971). Parameter lingkungan yang diukur pada stasiun pengamatan meliputi parameter fisika-kimia perairan dan parameter kualitas perairan. Parameter fisika-kimia perairan yang diukur meliputi parameter suhu, salinitas, kecerahan, kecepatan arus, dan pH. Secara umum parameter fisika-kimia yang terukur di stasiun pengamatan memiliki kesesuaian terhadap terumbu karang untuk dapat hidup. Parameter kualitas perairan yang diukur meliputi Ortho Fosfat (P-PO4) dan Nitrat (NO3-N). Hasil yang didapatkan dari parameter kualitas perairan ini menunjukkan bahwa kondisi perairan di stasiun pengamatan berada dalam tingkat kesuburan yang rendah, tidak tercemar dan berada dalam kondisi perairan air laut yang normal. Selama pengamatan berlangsung, sebanyak 7 famili, 10 genus, 15 spesies dan 44 individu ikan karang tercatat di stasiun biorock. Kekayaan ini lebih kecil dibandingkan dengan kekayaan ikan karang yang tercatat di stasiun non-biorock yaitu 13 famili, 63 spesies, dan 1748 individu. Indeks keanekaragaman di kedua stasiun menunjukkan bahwa keanekaragaman ikan karang berada dalam kategori sedang yaitu 1,63 dan 2,06 untuk stasiun biorock serta 2,68 dan 2,39 untuk stasiun non-biorock. Indeks keseragaman di kedua stasiun menunjukkan nilai indeks keseragaman yang tinggi yaitu 0,91 dan 0,89 untuk stasiun biorock serta 0,69 dan 0,62 untuk stasiun non-biorock. Nilai indeks tersebut menunjukkan bahwa terjadi pola penyebaran individu per spesies yang merata sehingga terdapat kestabilan dalam komunitas. Dominansi pada 1 spesies di kedua stasiun pengamatan tidak ada, pernyataan ini diketahui dari nilai indeks dominansi di kedua stasiun pengamatan yang rendah yaitu 0,21 dan 0,15 untuk stasiun biorock serta 0,11 dan 0,15 untuk stasiun non-biorock. Beberapa spesies ikan karang yang tercatat di kedua stasiun pengamatan diantaranya Chaetodon octofasciatus, Halichoeres richmondi, Pentapodus trivittatus, Scarus rivulatus, Scolopsis margaritifer, Scolopsis monogramma.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleStruktur Komunitas Ikan Karang pada Biorock di Kawasan Perlindungan Laut Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record