Perspektif agribisnis perkutut dan analisis kelayakan finansial usaha penangkaran perkutut pada Sari Guna Bird Farm, Jakarta Selatan
Abstract
Hobi perkutut telah menyentuh hampir seluruh lapisan masyarakat, mulai dari orang biasa, artis hingga kalangan pejabat pemerintah. Bahkan penggemar burung tersebut telah menyebar hingga ke Thailand, Brunei Darussalam dan Singapura.
Lomba (kontes) seni suara perkutut dalam satu tahun bisa mencapai 300 kali penyelenggaraan. Sehingga tampaknya kontes perkutut merupakan yang terbesar di dunia bila dibandingkan dengan frekuensi lomba satwa kesayangan lain, seperti koi dan kontes anjing.
Seekor perkutut yang mampu menjuarai kontes tingkat nasional berkali-kali, harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan dalam hitungan miliar. Hal ini membuat para penghobi yang sekaligus juga penangkar berlomba untuk menghasilkan perkutut juara. Hal tersebut membuat hobi perkutut saat ini cenderung dibarengi oleh bisnis.
Maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi yang bisa mendeskripsikan agribisnis perkutut serta mengetahui kelayakan finasial usaha agribisnis perkutut, khususnya pada Sari Guna Bird Farm.
Melalui studi literatur dan pengamatan di lapang, agribisnis perkutut dapat dijabarkan menjadi empat subsistem. Subsistem I adalah subsistem pengadaan sarana produksi peternakan. Pelaku utama dalam subsistem ini biasanya memiliki skala industri rumahtangga. Komponen penyusun subsistem I diantaranya produsen gelas ..dst