Gambaran kadar tembaga dalam serum darah sapi perah di daerah cisarua, depok dan bogor
Abstract
Tembaga (Cuprum (Cu), Copper) merupakan salah "Trace Elements" atau Unsur runutan yang diperlukan satu untuk proses biologik. Biasanya unsur ini dalam tubuh sedi kit diperlukan, namun tanpa unsur ini sindrom defisiensi spesifik dapat terjadi. Didalam tubuh makhluk hidup mineral ini menunjukkan zat yang esensial yang selalu ditemukan untuk aktifitas enzim. Fungsi tembaga dalam tubuh hewan antara lain diperlukan dalam pembentukan hemoglobin, pembentukan sejumlah protein dan enzim.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendefinisikan status tembaga pada sapi perah di daerah Cisarua, Depok dan Bogor dengan melihat konsentrasinya dalam serum darah. Dalam penelitihan ini digunakan 90 sampel darah, dimana dari masing-masing daerah diambil 30 sampel. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan mengguna kan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).
Konsentrasi normal tembaga dalam Serum darah sapi a- dalah 0,7-1,0 ppm, sedangkan konsentrasi dibawah 0,6 ppm diindikasikan sebagai defisiensi tembaga pada sapi (Tanner et al., 1988). Defisiensi tembaga dapat terjadi karena jumlah tembaga dalam diet tidak mencukupi atau jumlah tem baga dalam diet mencukupi tetapi penggunaannya dalam tu- buh hewan dihalangi (Anggorodi, 1980).
Umumnya tembaga hanya sedikit diserap (Jones, 1982), yaitu 30% dari jumlah tembaga yang masuk ke dalam salu- ran pencernaan (Hammond, 1978) dan seluruh penyerapannya terjadi di usus halus, terutama di duodenum dan ileum (Bremner dan Davies, 1978 dalam Ruckebusch dan Thivend, 1980). Penyerapan tembaga dalam usus memerlukan mekanis- me yang spesifik, karena sifat alamiah ion tembaga yang sangat tidak larut (Martin et al., 1983)…dst