Show simple item record

dc.contributor.authorUtami, Dewi
dc.date.accessioned2010-05-06T12:30:58Z
dc.date.available2010-05-06T12:30:58Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14201
dc.description.abstractSintasan benih ilcan mas (Cyprinus carpio) yang dihasilkan dari pendederan I umumnya kurang dari 10% dengan pertumbuhan relatif lambat (Zakaria, 1997). Hal tersebut terutaina disebabkan oleh kurang tersedianya makanan yang sesuai di kolam baik jumlah maupun mutunya (Sudiarto e/ 01. 1990). Untuk menjamin ketersediaan palcan alami perlu dilakukail pemupukan lanjutan, sehingga sintasan dan laju pel-tuinbuhan dapat ditingkatkan. Peilelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh peinupukan lanjutan terhadap sintasan dan laju pertumbuhan harian ikan mas pada pendederan pertama. Juga dianati kandungan isi lambung benih, kelimpahan jasad pakan dalarn kolam dan kualitas air. Peilelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2000, bertempat di desa Situ Gede bekerjasama dengan pemuda petani ikan di desa tersebut, yang mempunyai usaha peinbenihan ikan. Wadah yang digunakan berupa kolam sebanyak 2 buah, masing-masing disekat menjadi 4 bagian dengan menggunakan jaring sehingga menjadi 8 petak. Ikan mas yang digunakan berumur 5 hari dan ditebar dengan Pengamatan benih dilakukan dengan menghitung sintasan, laju pertumbuhan, panjang maksimum dan jumlah pakan alami. Pengamatan air meliputi suhu, pH, DO, COz, Alkalinitas, Kesadahan dan NH3-N, plankton dan benthos. Sampling kualitas air, benih dan benthos dilakukan setiap minggu, sampling plankton pada minggu pertama pemeliharaan diambilsetiap hari dan minggu berikutnya setiap 3 hari, sedangkan suhu diamati setiap hari. Larva ikan mas yang dipelihara dalam kolam yang diberi pupuk lanjutan memililci nilai sintasan dan laju pertu~nbuhan (masing-masing 12.71% dan 18.43%) yang lebih besar dibandingkan larva pada kolam tanpa pupuk lanjutan (masingmasing 10.1 1% dan 14.19%). Baik pada kolam yang diberi pupuk lanjutan maupun tidak, bobot ikan bertambah secara lambat hingga minggu ketiga pemeliharaan, tetapi setelah itu bertambah dengan cepat secara eksponensial mengikuti persamaan masing-masing y=0,0347e 1,1434~ dan dengan y adalah bobot ikan (g) dan x adalah waktu (minggu). Berbeda dengan pertambahan bobot, pertarnbahan panjang tubuh ikan di kolam diduga cenderung bersifat linier terhadap waktu pemeliharaan, yaitu y=7,0091x-1,1107 dan yZ4,0892x+5,4390 masing-masing untuk kolatn yang diberi pupuk lanjutan dan tanpa pupuk lanjutan. Tingkat konsumsi ikan mas terhadap fitoplankton cenderung menurun dengan bertambahnya umur benih (0.58-0 ind./larva untuk kolam tanpa pupuk lanjutan dan 1.58-0.17 ind./larva pada kolam dengan pupuk lanjutan). Sebaliknya, konsumsi larva terhadap zooplankton cenderung iueningkat dengan bertambahnya umur benih (1.92- 2.33 ind.1larva untuk kolam tanpa pupuk lanjutan dall 1.58-3.08 ind./larva pada kolam dengall pupuk lanjutan). Dari data diatas dapat dilihat bahwa benih yang dipelihara dengan pupuk lanjutan mengkonsumsi lebih banyak plankton dibandingkan dengan benih pada kolam tanpa pupuk lanjutanid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengaruh Pemupukan Lanjutan terhadap Sintasan dan Laju Perturnbuhan Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio) pada Pendederan Pertanianid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record