Show simple item record

dc.contributor.authorHessie, Rethna
dc.date.accessioned2010-05-06T12:27:58Z
dc.date.available2010-05-06T12:27:58Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14198
dc.description.abstractPangan merupakan kebutuhan yang vital bagi manusia. Saat ini dunia sedang mengalami krisis pangan yang ditandai dengan meningkatnya harga-harga pangan, seperti beras yang merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat dunia. Permintaan impor bahan pangan dari negara-negara penghasil bahan pokok semakin meningkat. Produksi bahan pangan dunia pun sedang menurun akibat banyaknya bencana alam yang melanda darerah-daerah produktif serta alih fungsi lahan sawah ke non sawah.Untuk mencapai kondisi ketahanan pangan, Indonesia harus dapat mengurangi ketergantungannya terhadap impor, yang salah satu caranya ialah dengan melakukan swasembada beras, karena bagi sebagian besar bangsa Indonesia beras telah menjadi bahan pangan pokok yang sangat penting sejak berabad-abad yang lalu. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis produksi dan konsumsi beras di Indonesia. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perkembangan produksi dan konsumsi beras di Indonesia, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan konsumsi beras di Indonesia, dan (3) memproyeksikan produksi dan konsumsi beras di Indonesia untuk lima tahun mendatang (2009-2013), serta implikasinya terhadap swasembada beras di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data time series selama 38 tahun (1969-2006). Jawaban untuk tujuan pertama digunakan analisis deskriftif dan untuk menjawab tujuan kedua digunakan analisis persamaan simultan dengan metode pendugaan 2SLS (Two Stage Least Squares), sedangkan untuk menjawab tujuan penelitian ketiga menggunakan parameter elastisitas yang diperoleh dari hasil pendugaan model untuk menghitung proyeksi produksi dan konsumsi beras di Indonesia serta implikasinya terhadap swasembada beras di Indonesia dianalasis secara deskriptif. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software Microsoft office Excel dan Eviews 5.0. Perkembangan produksi dan konsumsi beras di Indonesia dari tahun ke tahun berfluktuasi dengan kecenderungan mengalami peningkatan tiap tahunnya. Selama kurun waktu 37 tahun Indonesia masih belum dapat menutupi konsumsi beras total, sehingga pemerintah masih mengimpor beras. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi (yang direpresentasikan dari luas areal panen dan produktivitas) padi adalah rasio harga riil gabah di tingkat petani dengan upah riil buruh tani, jumlah penggunaan pupuk urea, luas areal intensifikasi dan trend waktu. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi beras adalah harga beras dan populasi, sedangkan harga beras hanya dipengaruhi secara nyata oleh harga riil beras tahun sebelumnya. Hasil Proyeksi produksi dan konsumsi beras di Indonesia tahun 2009-2013 menunjukan bahwa Indonesia defisit beras hingga tahun 2010 sehingga untuk menutupi kebutuhan akan beras pemerintah dapat mengimpor beras dalam jangka pendek atau meningkatkan luas areal panen pada tahun 2009 seluas 195,20 ribu Ha dan pada tahun 2010 seluas 77,40 ribu Ha. Pada tahun 2011 Indonesia dapat mencapai swasembada beras dalam arti surplus beras.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis Produksi dan Konsumsi Beras Dalam Negeri serta Implikasinya terhadap Swasembada Beras di Indonesiaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record