Studi Tentang Waktu Makan dan Jenis Umpan yang Disukai Kepiting Bakau (Scylla serrata)
Abstract
Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis kepiting yang mempunyai nilai ekonomis penting disamping rajungan. Komoditi ini sebagian besar diperoleh melalui penangkapan di alam dan hanya sebagian kecil yang berasal dari usaha budidaya. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pemanfaatan kepiting bakau adalah pengetahuan tentang waktu makan dan jenis umpan yang disukai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu makan dan jenis umpan yang paling disukai kepiting bakau (Scylla serrata). Tiga jenis umpan yang dicobakan yaitu kulit sapi, belut dan ikan nila. Penelitian &laksanakan di laboratorium Tingkah Laku Ikan, Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor pada bulan Juli sampai September 2000. Alat dan bahan yang digunakan yaitu tiga unit akuarium, tiga ekor kepiting bakau dan umpan kulit sapi, belut dan ikan nila. Data hasil pengamatan waktu makan kepiting bakau dianalisa secara deskriptif dan kesukaan terhadap umpan dianalisa dengan menggunakan metode skoring. Waktu adaptasi kepiting bakau dalam akuarium berlangsung selama lima hari. Adaptasi ini dirasa berhasil dengan indiiasi sudah diiakamya pakan ikan nila yang diberikan. Kisaran suhu, salinitas dan pH air laut untuk ketiga akuarium selama penelitian masing-masing adalah 24 - 27OC, 32 - 41 %n dan 6,74 - 7,18. Berdasarkan hasil pengamatan didapat waktu makan kepiting bakau pada malam hari (pukul 18.'' - 06." WIB). Waktu makan yang dominan yaitu pada selang waktu 18." - 24." WIB, yang diindikasikan dengan besarnya persentase berat pakan yang dikonsumsi pada selang w&u tersebut. Pada waktu siang hari kepiting bakau juga makan namun dalam jumlah dan frekuensi yang jauh lebih kecil dibandingkan pada malam hari. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepiting bakau &if mencari makan di malam hari (nokturnal), sedangkan pada waktu siang hari kepiting bakau cenderung bersifat pasif. Jenis umpan yang paling disukai kepiting bakau berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan adalah kulit sapi. Pada ketiga akuarium umpan kulit sangat disukai (nilai 1) dengan persentase rata-rata 39,28 %, diikuti oleh umpan belut dan ikan nila yang masing-masing memiliki persentase rata-rata 17,28 % dan 16.66 %. Berdasarkan uji statistik (Friedman Test) diketahui bahwa kesukaan kepiting bakau terhadap ketiga jenis umpan berbeda nyata pada taraf 5 %. Hasil uji lanjutan menggunakan Multiple Comparison Test menunjukkan bahwa perlakuan kulit sapi berbeda nyata dengan perlakuan belut dan ikan nila, akan tetapi antara belut dan ikan nila tidak berbeda nyata pada taraf 5 %. Tingkat kesukaan kepiting bakau pada umpan kulit sapi lebih tinggi dibandingkan dengan umpan belut dan ikan nila, dikarenakan baunya yang menyengat dan mengandung zat khitin yang diperlukan untuk proses pergantian kulit (molfing).