| dc.description.abstract | Pengelolaan DAS Citanduy dewasa ini dikonsentrasikan pada wilayah hulu, untuk menanggulangi berbagai masalah antara lain erosi dan banjir yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesejahteraan sosial ekonomi. Dalam hubungannya dengan itu telah diintroduksikan paket teknologi lahan kering, yaitu teknik konservasi dan teknik usahatani moderen, yang dilengkapi dengan subsidi dan layanan penunjang. Salah satu layanan yang penting adalah kredit usahatani (KUT) yang bertujuan untuk mempercepat pengadopsian, pelembagaan dan perluasan teknologi juga untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas lembaga perkreditan sehingga dapat lebih berfungsi membiayai program pembangunan. Oleh lembaga perkreditan, dana kredit dikelola menurut suatu mekanisme pengelolaan tertentu, sehingga dapat disalurkan secara efisien, efektif dan menguntungkan. Dari latar tersebut maka diajukan dua pertanyaan: Pertama, bagaimana mekanisme pengelolaan kredit yang diterapkan oleh lembaga perkreditan? Kedua, sejauh mana dampak dari injeksi dana KUT DAS Citanduy dapat mendorong perkembangan lembaga perkreditan?
Bertolak dari masalah yang telah dirumuskan, maka diselenggarakan penelitian evaluatif yang bertujuan: Pertama, untuk mengungkapkan realitas dari mekanisme pengelolaan kredit. Kedua, untuk mengetahui perkembangan lembaga perkreditan.
Lembaga perkreditan yang dipilih sebagai obyek penelitian adalah dua Bank Karya Produksi Desa (BKPD) di Kabupaten Ciamis dalam wilayah DAS Citanduy. Untuk mencapai tujuan penelitian, diadakan pengamatan dan analisis diskriptif perdasarkan data tentang aspek pengelolaan kredit; analisis komparatif dan analisis rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan yang dikumpulkan selama delapan tahun terakhir. | id |
