dc.description.abstract | Bawang putih merupakan komoditi pertanian yang banyak dibicarakan akhir-akhir ini karena produksinya yang belum mencukupi kebutuhan konsumsi, masalah pengadaan impor dan fluktuasi harga yang terjadi di pasar.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah (1) pendapat an dan biaya usahatani bawang putih, kemudian dibandingkan dengan usahatani padi (2) kesediaan petani menanam bawang putih melalui penambahan luas areal tanam (3) biaya dan marjin tataniaga bawang putih.
Bawang putih sebagai salah satu tanaman hortikultura memerlukan syarat-syarat pertumbuhan seperti ketinggian tem- pat, suhu, sinar matahari, curah hujan dan tanah yang sesuai agar dapat tumbuh dan menghasilkan umbi yang baik.
Pemilihan petani contoh dibagi menjadi tiga golongan, yaitu petani berlahan sempit, sedang dan luas. Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga golongan tersebut diperoleh nilai R/C masing-masing sebesar 2.31, 2.97 dan 3.20 tan- pa bunga kredit, dengan bunga kredit sebesar 16 persen: 1.99, 2.56 dan 2.76, dengan bunga kredit 18 persen: 1.96, 2.51 dan 2.71. Besarnya R/C rasio ini, baik dengan kredit maupun tanpa kredit masih lebih besar daripada usahatani padi yang mempunyai R/C rasio sebesar 1.57.
Hasil analisa respon areal produksi dengan mengguna- kan fungsi Cobb-Douglas dari enam variabel bebas yang didu ga, ternyata tinggal dua variabel yang berpengaruh, yaitu harga bawang putih dan harga pupuk pada tahun sebelumnya. Sedangkan harga padi, pestisida, upah tenaga kerja dan jum lah curah hujan pada tahun sebelumnya tidak berpengaruh.
Di Kecamatan Batu terdapat tiga saluran tataniaga ba- wang putih. Saluran 1 adalah petani - tengkulak/bakul pedagang pengumpul - grosir - pedagang eceran konsumen. Saluran 2 adalah petani pedagang pengumpul - grosir - pe- dagang eceran konsumen. Saluran 3 adalah petani - grosir - pedagang, eceran konsumen. Berdasarkan tingkat kekering- annya dibagi menjadi jual basah dan jual setengah kering…dst | id |