Show simple item record

dc.contributor.advisorMakmur, Amris
dc.contributor.authorDewi, Nurwita
dc.date.accessioned2024-03-13T03:04:59Z
dc.date.available2024-03-13T03:04:59Z
dc.date.issued1987
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141481
dc.description.abstractSampai Pelita IV ini tingkat produksi komoditi hortikultura di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan permintaan konsumen. Keadaan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk, perbaikan pendapatan dan peningkatan kesadaran gizi masyarakat yang dicerminkan oleh peningkatan konsumsi sayuran dan buah-buahan per kapita. Untuk meningkatkan produksi, pengembangan tanaman hortikultura harus lebih mendapat perhatian serta harus dilaksanakan secara intensif. Menurut Direktorat Jendral Tanaman Pangan (1983) реngembangan produksi hortikultura diarahkan untuk: (1) memperbaiki gizi masyarakat dan memenuhi permintaan pasar dalam negeri, (2) mengurangi fluktuasi harga yang tajam dalam rangka mempertahankan stabilitas harga, (3) mengurangi impor dan meningkatkan ekspor untuk memperbesar pendapatan devisa negara, (4) memperluas kesempatan kerja serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, dan (5) memenuhi kebutuhan aestetika berupa keindahan, keserasian dan kelestarian lingkungan hidup. Bawang Putih merupakan salah satu komoditi hortikultura yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Sentra produksi bawang putih di Indonesia adalah Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengusahaan bawang putih di desa Alamendah, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung dan kegiatan pengabdian pada masyarakatid
dc.titlePengusahaan bawang putih di desa Alamendah, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung dan kegiatan pengabdian pada masyarakatid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record