Show simple item record

dc.contributor.advisorLeiwakabessy, Frederik Mathys
dc.contributor.authorBakri, Samsul
dc.date.accessioned2024-03-13T01:44:42Z
dc.date.available2024-03-13T01:44:42Z
dc.date.issued1986
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141386
dc.description.abstractcipta mu Analisis tanaman mempunyai peranan yang penting dalam program evaluasi status hara. Bahkan analisis tanaman mampu mengakomodasi kelemahan uji tanah. Di lain fihak pene- litian di bidang ini, terutama penetapan nilai kritis jenis-jenis tanaman di negara kita masih sedikit dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar kritis un- sur P dan K dalam daun kedelai. Penelitian ini terdiri dari penelitian lapangan dan penelitian laboratorium. Penelitian lapangan berlangsung mulai bulan September 1984 sampai Juni 1985. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Split-split Plot dengan 3 kali ulangan. Bahan organik kotoran sapi diberikan pada petak utama dalam 2 taraf, masing-masing tanpa pemberian, dan 250 kg/50 m² atau setara denga O dan 50 ton/ha. Kapur siling (CaCO3) kualitas pertanian dengan kehalusan 60 mesh diberikan pada anak petak dalam 3 taraf yaitu, tanpa pemberian, 7.5, dan 15 kg/50 m² atau setara dengan 0, 1.5, dan 3 ton/ha. Pupuk TSP (46% P205) diberikan pada cucu petak dalam 4 taraf yaitu, tanpa, 0.02, 0.03, dan 0.04 ug P/cc larutan tanah; setara denga 0, 1, 2, dan 3 ton TSP/ha. De- ngan demikian terdapat 72 cucu petak yang masing-masing berukuran 5 X 10 m2. Penanaman dilakukan setelah bahan organik dan kapur di- berikan kurang lebih 2 bulan. TSP diberikan secara tebar rata sehari sebelum tanam. Urea dan KCl diberikan secara baris di sebelah benih pada saat tanam masing-masing seba- nyak 200 kg/ha. Kedelai varietas Orba digunakan sebagai tanaman uji, dengan jarak tanaman 90 X 5 cm2. Pemeliharaan yang dilakukan adalah penyiangan, bumbun, dan penyemprotan dengan Azodrin 15 EC dan Lebaycid 550 EC; yaitu pada saat tanaman berumur 5 dan 8 minggu. Daun ter- atas dan telah terbuka sempurna diambil secara acak tiap cucu petak sebanyak 35- 50 helai atau setara dengan 7 - 9%, yang dilakukan pada awal berbunga atau berumur 35 HST. Analisis yang dilakukan di laboratorium meliputi: ana- lis susunan mineral bahan organik, analisis tanah pendahuluan, analisis kadar P dan K daun. Unsur P daun ditetapkan dengan metode Vanadomolybdate, sedangkan K dengan flame fotometer…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPenetapan kadar kritis unsur fosfor dan kalium dalam daun kedelai ( Glycine max ( L. ) merr )id
dc.titlePenetapan kadar kritis unsur fosfor dan kalium dalam daun kedelai ( Glycine max ( L. ) merr )id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record