Pembangkitan model stokastik deret waktu untuk peramalan konsumsi minyak solar di Indonesia
View/ Open
Date
1985Author
Suprayitno, Totok
Bukhari, Fahren
Siswadi
Surono, Endang Lestari
Metadata
Show full item recordAbstract
Untuk menunjang terwujudnya kebijaksanaan Pemerintah yang menetapkan bahwa pengadaan energi harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, diperlukan suatu informasi yang mantap mengenai kebutuhan energi pada waktu yang akan datang. Salah satu kebutuhan energi tersebut adalah kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk konsumsi di dalam negeri.
Bertolak dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan menerapkan suatu metode perumusan model deret waktu (time series model) dalam bidang perminyakan, kemudian menggunakannya untuk peramalan.
Bahan kajian yang diambil adalah minyak solar, dengan menggunakan data realisasi pemakaian jenis BBM tersebut dari bulan Januari 1975 sampai Desember 1984 (120 pengamatan). Perumusan model tersebut dilakukan melalui pendekatan kawasan waktu (time domain). Dalam hal ini, identifikasi model didasarkan pada struktur fungsi korelasi diri dan korelasi diri parsial. Pendugaan parameter dilakukan dengan
metode kuadrat terkecil melalui cara pendugaan non-linear.
Untuk memilih satu model peramalan 'terbaik diantara bebepa model yang dicobakan, digunakan kriteria statistik, Q Ljung-Box (1978) dan kuadrat tengah galat model terkecil
serta dengan mempertimbangkan hasil evaluasi peramalan bagi masing-masing model. Untuk mengevaluasi peramalan tersebut digunakan 18 pengamatan terakhir.
Hasil yang didapatkan bagi kasus yang dipelajari menunjukkan bahwa konsumsi minyak solar di Indonesia merupakan deret waktu tidak stasioner, dan mengandung fluktuasi musiman dengan periode 12 bulan. Untuk membuat deret tersebut menjadi stasioner, diperlukan diferensi reguler satu kali, tanpa melakukan diferensi musiman. Berdasarkan per- timbangan yang telah disebutkan sebelumnya, akhirnya disimpulkan bahwa model yang layak digunakan untuk peramalan konsumsi minyak solar di Indonesia adalah ARIMA(0,1,1)(1,0,1)12.