View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - School of Veterinary Medicine and Biomedical Science
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Masalah infeksi caplak rhipicephalus sanguineus pada anjing

      Thumbnail
      View/Open
      Full text (5.798Mb)
      Date
      1983
      Author
      Rachmat, Rhezanti
      Sigit, Singgih H
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Rhipicephalus sanguineus (Latreille, 1806) adalah caplak penghisap darah pada anjing. Caplak ini dapat di- temukan di daerah Lintang Utara 50° dan Lintang Selatan 35°. Caplak ini tergolong caplak berumah tiga dan induk semang utamanya adalah anjing, tetapi secara insidentil stadium larva dan nimfanya dapat pula menyerang hewan lainnya dan manusia. Daur hidup caplak ini sangat bervariasi, tergantung pada suhu dan kelembaban, yang terpendek berlangsung se lama kurang lebih 2.2 bulan dan yang terpanjang berlangsung selama kurang lebih 7 bulan. Caplak betina dewasa yang akan bertelur, akan mencari tempat perlindungannya di tanah. Jumlah telur tersedikit yang dihasilkan 100 butir dan yang terbanyak dapat mencapai jumlah 5414 butir. Caplak betina akan mati beberapa hari kemudian setelah mengeluarkan telurnya yang terakhir, sedangkan ceplak jantannya akan mati mengering menempel pada tubuh induk se mang setelah sebelumnya berkopulasi dengan caplak betina di permukaan tubun induk semang. Peranan caplak ini dalam kesehatan anjing amat pen ting, karena selain sebagai ektoparasit penghisap darah, ia juga bertindak sebagai vektor penyakit yaitu ehrlich- iosis, Marseilles fever, spotted fever group, Q fever, babesiosis, Crimean haemorrhagic fever dan anaplasmosis. Penanggulangan terhadap caplak ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara kimiawi dengan menggunakan pestisida dan sanitasi lingkungan. Penanggulangan ini tidak efektif jika hanya dilakukan sekali saja, karena reinfestasi caplak ini selalu saja terjadi sewaktu-waktu…dst
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141231
      Collections
      • UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology [2186]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository