Masalah infeksi caplak rhipicephalus sanguineus pada anjing
Abstract
Rhipicephalus sanguineus (Latreille, 1806) adalah caplak penghisap darah pada anjing. Caplak ini dapat di- temukan di daerah Lintang Utara 50° dan Lintang Selatan 35°.
Caplak ini tergolong caplak berumah tiga dan induk semang utamanya adalah anjing, tetapi secara insidentil stadium larva dan nimfanya dapat pula menyerang hewan lainnya dan manusia.
Daur hidup caplak ini sangat bervariasi, tergantung pada suhu dan kelembaban, yang terpendek berlangsung se lama kurang lebih 2.2 bulan dan yang terpanjang berlangsung selama kurang lebih 7 bulan. Caplak betina dewasa yang akan bertelur, akan mencari tempat perlindungannya di tanah. Jumlah telur tersedikit yang dihasilkan 100 butir dan yang terbanyak dapat mencapai jumlah 5414 butir. Caplak betina akan mati beberapa hari kemudian setelah mengeluarkan telurnya yang terakhir, sedangkan ceplak jantannya akan mati mengering menempel pada tubuh induk se mang setelah sebelumnya berkopulasi dengan caplak betina di permukaan tubun induk semang.
Peranan caplak ini dalam kesehatan anjing amat pen ting, karena selain sebagai ektoparasit penghisap darah, ia juga bertindak sebagai vektor penyakit yaitu ehrlich- iosis, Marseilles fever, spotted fever group, Q fever, babesiosis, Crimean haemorrhagic fever dan anaplasmosis. Penanggulangan terhadap caplak ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara kimiawi dengan menggunakan pestisida dan sanitasi lingkungan. Penanggulangan ini tidak efektif jika hanya dilakukan sekali saja, karena reinfestasi caplak ini selalu saja terjadi sewaktu-waktu…dst