Optimalisasi produksi benih hortikultura Sang Hyang Seri selection di PT Sang Hyang Seri Regional Manager I UPPB Sukamandi, Jawa Barat
Abstract
k cipta
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 lalu, menyebabkan pertumbuhan ekonomi negara menjadi stagnan. Beberapa sektor dalam perekonomian negara mengalami pertumbuhan yang rendah kecuali sektor pertanian, air, gas dan listrik. Salah satu subsektor dalam sektor pertanian yang dapat memberikan kontribusi untuk mengatasi krisis tersebut adalah hortikultura karena potensi yang dimilikinya sangat besar. Permintaan komoditas hortikultura menunjukkan pasar yang sangat potensial. Namun dari segi penawaran belum dapat memenuhi permintaan tersebut karena kemampuan produksi yang rendah. Hal ini salah satunya disebabkan oleh keterbatasan jumlah dan rendahnya mutu benih.
Untuk memenuhi kebutuhan benih dalam jumlah dan mutu yang terjamin maka diperlukan industri perbenihan yang berorientasi mutu salah satunya adalah PT. Sang Hyang Seri (Persero). PT. Sang Hyang Seri Regional Manager I UPPB Sukamandi telah mengembangkan benih hortikultura sejak tahun 1997 dengan prospek yang cerah dan memberikan kontribusi tinggi terhadap pendapatan perusahaan. Industri benih sangat terikat waktu, produksinya tidak dapat dipercepat untuk memenuhi kebutuhan pasar, dan harus mempertahankan sifat genetis maupun fisiknya agar benih memenuhi kriteria benih berkualitas sehingga perlu dilakukan efisiensi dalam produksi.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi tingkat produksi optimal, menganalisa alokasi pemakaian sumberdaya dalam memproduksi benih hortikultura dan mengevaluasi kinerja PT. Sang Hyang Seri ditinjau dari hasil perhitungan optimalisasi tersebut. Pada akhirnya penelitian ini diharapkan berguna bagi perusahaan, penulis maupun pembaca.
Penelitian ini dilakukan di PT. Sang Hyang Seri (PT. SHS) Regional Manager 1 Unit Produksi dan Pemasaran Benih (UPPB) Sukamandi, Jawa Barat. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara dengan pihak perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan-laporan perusahaan…dst