Show simple item record

dc.contributor.advisorPranoto, Harry S.
dc.contributor.authorLubis, Erwina
dc.date.accessioned2024-03-06T08:36:12Z
dc.date.available2024-03-06T08:36:12Z
dc.date.issued1982
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141107
dc.description.abstractTebu (Saccharum officinarum L.) termasuk tanaman tropika yang diusahakan untuk menghasilkan produk berupa gula. Tanaman ini merupakan penghasil gula terpenting. Menurut Wilsie (1962) kira-kira 60 persen dari produksi gula dunia berasal dari tebu dan 40 persen lagi dari gula bit. Ditinjau dari segi energi yang dibutuhkan manusia, gula merupakan sumber energi yang paling penting. Dari 100 gram gula pasir dapat dihasilkan energi sebesar 387 gram kalori, lebih tinggi daripada kalori yang dikandung beras giling dan jagung, masing-masing 360 dan 369 gram kalori (FAO dalam Notoyoewono, 1960). Saat ini produksi gula Indonesia belum mampu mencukupi kebutuhan gula dalam negeri yang semakin meningkat. Peningkatan konsumsi gula sebanding dengan meningkatnya jumlah penduduk, bertambahnya pendapatan per kapita serta meningkatnya pola konsumsi masyarakat (Kartasasmita, 1980). Apabila pertumbuhan GNP diperkirakan 7.5 persen per tahun dan income elasticity sama dengan 0.8 persen, maka kenaikan konsumsi gula tiap tahun sebesar 6 persen. Dengan tingkat pertambahan penduduk 2.2 persen, konsumsi gula pada tahun 1985 akan berjumlah 1 880 000 ton atau 13.1 kg per kapita (Kartasasmita, 1980). Oleh karena produksi dalam negeri hanya berkisar satu juta ton, maka perlu adanya langkah-langkah kebijaksanaan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengelolaan Kebun Bibit Dalam Rangka Memenuhi Kebutuhan Bibit Tebu Gilingid
dc.titlePengelolaan Kebun Bibit Dalam Rangka Memenuhi Kebutuhan Bibit Tebu Gilingid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record