| dc.description.abstract | Peningkatan produksi padi di Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini sangat besar, sehingga memerlukan penanganan serius terhadap masalah pasca panennya. Akibat utama dengan digunakannya varietas-varietas unggul berumur pendek adalah tidak bisa dihindarkannya panen di musim hujan. Pengeringan merupakan kesulitan utama yang dialami pada penanganan pasca panen di musim hujan. Akibatnya banyak padi yang membusuk di gudang penyimpanan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba maupun oleh proses metabolisme padi itu sendiri. Hal ini berlaku baik untuk padi sebagai pangan maupun sebagai benih, bahkan sebagai benih akibatnya lebih serius.
Usaha untuk mengatasi masalah di atas, telah dilakukan percobaan di Laboratorium Teknologi Benih IPB selama 3 bulan dari pertengahan bulan Oktober 1982 sampai pertengahan bulan Januari 1983. Caranya dengan memberi perlakuan bahan pengawet organik (asam propionat) pada awal konservasi terhadap benih padi berkadar air tinggi yang baru dipanen.
Penelitian terdiri dari 3 faktor yaitu faktor A (kadar air) dengan 3 taraf (17.32%, 20.45%, 27.49%), faktor B (konsentrasi asam propionat) dengan 5 taraf (0.00, 0.25%, 0.50%, 0.75%, 1.00%) dan faktor C (periode konservasi)
dengan 5 taraf (0, 3,6,9 dan 12 minggu). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengakap dengan percobaan faktorial... | id |
