Teknologi Pemberokan untuk Menghilangkan Bau Lumpur pada Ikan Patin Pangasius Sp.
Abstract
Perkembangan karamba jaring apung (KJA) di Waduk Cirata menyebabkan kondisi perairan di waduk tersebut menjadi sangat subur dan seringkali ditemukan daging ikan yang berbau lumpur atau biasa disebut offflavours. Bau lumpur ini disebabkan oleh dua senyawa kimia yaitu Methyl-isoborneol (MIB) dan Geosmin yang dihasilkan mikroorganisme terutama dari kumpulan alga biru hijau (Cyanophyta) seperti Oscillatoria sp., dan Anabaena sp., fungi (Actynomyces), bakteria (Streptomyces tendae). Zat ini yang terdapat dalam perairan, mudah diserap oleh ikan melalui insang ke dalam daging sehingga menyebabkan bau lumpur. Bau lumpur tesebut dapat dihilangkan dengan diberok dalam air mengalir. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menemukan teknologi pemberokan ikan patin Pangasius sp. untuk menghilangkan rasa lumpur pada ikan patin Pangasius sp. yang cepat dan efisien. Ikan patin yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sistem budidaya karamba jaring apung (KJA) di Waduk Cirata. Sepuluh ekor ikan dengan bobot rata-rata 500 gram dimasukkan dalam wadah pemberokan berukuran 200x30x30 cm (volume 120 L, terbuat dari kayu berlapis terpal). Wadah pemberokan menggunakan sistem resirkulasi (debit 3 L/det) dengan menggunakan filter berupa kapas dan zeolit. Perlakuan menggunakan suhu fluktuatif dan 32ºC. Ikan disampling setiap 12 jam dengan pengambilan ikan sebanyak 2 ekor untuk diukur bobot, uji rasa, dan analisa proksimat (lemak, protein dan kadar air). Pengontrolan suhu dilakukan setiap 6 jam selama perlakuan. Daging ikan patin yang telah diuji rasa menunjukan bahwa pada perlakuan suhu 32ºC mampu menurunkan bau lumpur yang signifikan pada 12 jam pertama dan bau lumpur sudah dapat dihilangkan pada 60 jam. Sedangkan pada perlakuan suhu fluktuatif pada akhir perlakuan daging masih sedikit berbau lumpur. Penurunan bau lumpur juga diikuti penurunan bobot tubuh, kadar lemak dan kadar protein pada daging ikan. Sesuai hasil penelitian ini disimpulkan bahwa teknologi pemberokan untuk menghilangkan bau lumpur pada ikan patin Pangasius sp. dapat dilakukan dengan mempuasakan ikan di air mengalir dengan kecepatan pergantian air 30 detik, suhu konstan 32°C dan kepadatan ikan sebesar 1 kg per 19 liter air. Dalam 12 jam bau lumpur pada ikan patin Pangasius sp. sudah mengalami penurunan yang signifikan