Show simple item record

dc.contributor.advisorDewi, Febriantina
dc.contributor.authorNovanda, Prima
dc.date.accessioned2024-03-05T04:52:45Z
dc.date.available2024-03-05T04:52:45Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140939
dc.description.abstractUntuk menyampaikan produk yang diproduksi oleh produsen ke tangan konsumen dibutuhkan suatu rantai atau saluran pemasaran, salah satunya adalah pengecer (ritel). Pada umumnya komoditi yang diperdagangkan pada usaha ritel adalah bahan makanan. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk tetap hidup, sehingga berapapun besar penghasilan sesorang, ia akan berusaha untuk memperoleh makanan yang memadai. Dengan demikian usaha ritel bahan makanan mempunyai peluang yang cukup besar untuk dikembangkan. Selain itu saat ini pola berbelanja masyarakat perkotaan sudah bergeser. Selain membelanjakan uangnya untuk mendapatkan produk, konsumen juga menginginkan untuk mendapatkan pelayanan yang baik dari tempatnya berbelanja. Masalah waktu belanja yang terbatas, meningkatnya jumlah wanita yang berkerja, dan anggaran belanja yang ketat seiring dengan menurunnya daya beli, telah membuat konsumen harus membelanjakan uangnya dengan cara yang tepat. Konsumen lebih memilih kenyamanan dan kepraktisan dalam berbelanja. Beralihnya pola belanja ini juga didukung oleh tersedianya toko-toko swalayan yang mendekati lingkungan masyarakat. Pada masa sekarang ini persaingan dalam usaha ritel semakin ketat, termasuk pada Toko The Bandung Farmer. Toko tersebut merupakan salah satu bentuk ritel yang mengkhususkan usaha pada hasil pertanian, baik itu produk segar maupun produk olahan. Setelah beroperasi lebih dari empat tahun, toko tersebut belum pernah melaksanakan pengukuran kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan. Selama ini dalam menjalankan kegiatan usahanya hanya berdasarkan insting semata. Sedangkan disisi lain pola belanja dan tingkah laku belanja konsumen terus mengalami perubahan. Trend konsumen masa depan adalah konsumen memiliki ekspektasi yang lebih tinggi, menginginkan kualitas yang lebih tinggi dan konsisten, lebih banyak pilihan produk, toko yang lebih nyaman dan pelayanan yang lebih bernilai, namun dengan membayar lebih murah, waktu lebih cepat, dengan usaha dan resiko yang lebih rendah. Apabila hal ini dibiarkan oleh pihak manajemen toko, maka toko tersebut akan kehilangan pelanggan karena semakin banyak pilihan tempat berbelanja yang menawarkan pelayanan sesuai dengan keinginan konsumen. Berdasarkan hal ini diperlukan suatu penelitian untuk menganalisis respon konsumen terhadap kualitas pelayanan toko tersebut. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan Toko The Bandung Farmer cabang Pasar Minggu terhadap kinerja perusahaan ditinjau tingkat kepentingan dan kinerja aktual perusahaan, dan (2) Memberikan alternatif strategi kepada toko tersebut untuk meningkatkan kepuasan pelanggan...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis respon konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan toko sayur mayur The Bandung Farmer Pasar Minggu, Jakarta Selatanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record