Analisis harga pokok dan titik impas produksi benih padi bersertifikat pada PT. pertani (PERSERO) SPB Karawang
View/ Open
Date
2003Author
Diana, Reni
Mangkuprawira, Sjafri
Kuswanti, Heny
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemerintah telah melakukan berbagai langkah dalam peningkatan produksi pangan nasional, seperti penggunaan varietas unggul (benih bersertifikat). Pemerintah telah menetapkan PT. Pertani (Persero) khususnya Sentra Produksi Benih (SPB) Karawang sebagai produsen benih tanaman pangan yang mendapatkan fasilitas berupa pemberian subsidi.
Makin disadari bahwa dana pembangunan yang tersedia harus digunakan secara lebih efisien dan dialokasikan pada kegiatan-kegiatan pembangunan yang secara nasional memiliki prioritas tinggi. Berkaitan dengan hal tesebut, maka Pemerintah melakukan serangkaian deregulasi seperti pengurangan subsidi benih padi bersertifikat yang tersirat dalam SK Menteri Keuangan No. 101/KMK.01/1999. Dalam keputusan tersebut tersirat bahwa subsidi benih padi akan dikurangi hingga akhirnya akan dihapuskan pada tahun 2004.
Meskipun pada kenyataannya rencana tersebut tidak jadi dilaksanakan. PT. Pertani (Persero) SPB Karawang harus tetap mengantisipasi kemungkinan dicabutnya pemberian subsidi. Antisipasi tersebut salah satunya adalah dengan mengelola perusahaan secara lebih efisien sehingga perusahaan dapat bertahan dalam industri benih.
Berdasarkan kondisi perusahaan saat ini, maka rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah: (1) Berapakah harga pokok produksi benih padi bersertifikat (2) Berapakah besarnya tingkat produksi minimum agar perusahaan tidak mengalami kerugian apabila tidak diberikan subsidi (3) Berdasarkan titik impas yang dihasilkan. berapakah besar nilai Marginal Income Ratio (MIR), Margin of Safety (MOS) dan profitabilitas usaha. (4) Faktor-faktor apa yang diduga menjadi penyebab besarnya harga pokok produksi dan titik impas produksi (5) Bagaimanakah dampak pemberian subsidi terhadap analisis titik impas...