Suatu Analisa Unit-Unit Penangkapan Ikan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat
View/ Open
Date
1984Author
Said, Muhammad
Murdiyanto, Bambang
Haluan, John
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian dilakukan di Kabupaten Ketapang, Kaliman- tan Barat mulai dari tanggal 7 Mei sampai dengan tanggal 9 Juni 1984. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keadaan umum perikanan laut dan menentukan beberapa unit penangkapan ikan yang mempunyai kemungkinan baik untuk dikembangkan di Kabupaten Ketapang.
Potensi perikanan laut di Kabupaten Ketapang diduga masih cukup besar. Dengan luas perairan 20 000 km², poten- si perikanan pelagis dan demersal diperkirakan masing-ma- sing sebesar 13 000 ton dan 23 800 ton per tahun. Pada tahun 1983 tingkat usahanya baru mencapai 30,90 persen, sehingga potensi pengembangannya masih 69,10 persen.
Pada tahun 1983, di Kabupaten Ketapang terdapat 2 181 unit alat penangkapan ikan yang terdiri dari 10 je- nis, yaitu pukat pantai, jaring insang hanyut, jaring ling- kar, jaring insang tetap, kelong, rawai tetap, serok, pan- cing, sero dan jenis alat lainnya. Perahu dan kapal motor panangkapan ikan berjumlah 1 189 buah yang terdiri dari parahu tanpa motor 734 buah, motor tempel 275 buah dan ka- pal motor 180 buah. Jumlah nelayan sebanyak 2 867 orang.
Hak Enam jenis alat penangkapan ikan, yaitu pukat pantai, jaring insang hanyut, jaring lingkar, jaring insang tetap, rawai tetap dan sero telah dianalisa dari segi biologis, efisiensi teknis, efisiensi ekonomis dan analisa sosial.
Hasil analisa menunjukkan bahwa jaring lingkar mendu- duki ranking teknologi tertinggi, disusul kemudian oleh jaring insang hanyut, rawai tetap, pukat pantai, jaring insang tetap dan sero.
Perairan Kabupaten Ketapang masih dalam taraf kurang upaya (under exploited). Oleh karena itu perlu penambahan upaya (fishing effort) untuk mengelola sumberdaya tersebut, agar potensi perairan Kabupaten Ketapang dapat dimanfaatkan secara optimal….