Show simple item record

dc.contributor.advisorTuanaya, Umar A.S.
dc.contributor.authorMartha, Johni
dc.date.accessioned2024-03-04T03:19:57Z
dc.date.available2024-03-04T03:19:57Z
dc.date.issued1992
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140763
dc.description.abstractTerdapat ketimpangan tingkat produktifitas dan pendapatan antara sektor pertanian (desa) dan sektor non-pertanian (kota), disisi lain terjadi pula ketimpangan tingkat pemilikan lahan di pedesaan, disamping itu nilai tukar produksi pertanian (padi) dengan barang-barang kebutuhan sehari-hari dari waktu ke waktu terus menurun. Kondisi ini mendorong buruh tani dan petani gurem untuk meninggalkan sektor pertanian, bahkan bermigrasi keluar desa untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya. Perbaikan sarana dan prasaran sosial ekonomi di daerah pedesaan memperbesar arus migrasi tersebut. Perbaikan sarana dan prasaran pendidikan dalam tiga dasawarsa terakhir, mengubah persepsi pemuda desa terhadap sektor pertanian, umumnya pemuda desa cenderung tidak memilih sektor pertanian sebagai sumber matapencahariannya. Keadaan ini secara pasti telah mengurangi ketersediaan tenagakerja, terutama tenaga- tenaga terdidik dan potensial pada sektor pertanian, guna perkembangan sektor pertanian selanjutnya. Tujuan praktek lapang ini adalah melihat dan menganalisa dampak pembangunan pedesaan, khususnya desa kota, terhadap kecenderungan tenagakerja sektor pertanian beralih pekerjaan, serta faktor-faktor sosial ekonomi yang melatarbelakanginya. Hasil praktek lapang ini menunjukkan bahwa untuk kawasan Desa Bantar Jaya, secara umum terjadi mobilitas kerja baik mobilitas kerja individu maupun antar generasi tipe I. Sektor pertanian mengalami proses mobilisasi tenagakerja dengan persentase cukup besar, terdapat 21.28 persen tenagakerja sektor pertanian yang meninggalkan sektor I (pertanian) beralih matapencaharian ke ketiga kategori mata- pencaharian lainnya. Sebaliknya sektor III (Perdagangan) dan IV (jasa perseorangan dan buruh non-pertanian) mengalami peningkatan jumlah tenagakerja, masing- masing 1.81 persen dan 7.27 persen. Adapun sektor II (pegawai bergaji tetap /sipil, ABRI, dan swasta) tidak mengalami perubahan...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcMobilitas kerja tenagakerja sektor pertanian penduduk desa kota$bstudi kasus desa Bantar Jaya, Kecamatan Semplak, Kabupaten DATI II Bogor, Jawa Baratid
dc.titleMobilitas kerja tenagakerja sektor pertanian penduduk desa kota : studi kasus desa Bantar Jaya, Kecamatan Semplak, Kabupaten DATI II Bogor, Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record