Show simple item record

dc.contributor.advisorHanafiah, T.
dc.contributor.authorMezzofanti, Reni
dc.date.accessioned2024-03-04T02:46:07Z
dc.date.available2024-03-04T02:46:07Z
dc.date.issued1985
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140741
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji mekanisme sistem pengadaan dan penyaluran gula serta mengkaji permasalahan yang dihadapi Koperasi Unit Desa (KUD), Pa brik Gula (PG) dan Depot Logistik (DOLOG) dalam melaksana- kan pengadaan dan penyaluran gula. Dalam mekanisme sistem pengadaan dan penyaluran gula, DOLOG berfungsi sebagai pembeli tunggal gula yang berasal dari hasil giling tebu rakyat, baik TRI maupun TRB yang besarnya 60 persen yang merupakan bagian petani. Sedang- kan gula milik PG yang besarnya 40 persen dari hasil giling tebu rakyat dibeli oleh Bank Bumi Daya (BBD), setelah gula milik PG dibeli BBD kemudian diserahkan kepada DOLOG untuk disalurkan kepada masyarakat. Peranan KUD dalam pengadaan gula adalah sebagai penyedia bahan baku untuk PG dan penyedia sarana produksi bagi petani. Pelayanan kredit serta bagi hasil antara petani dengan PG dilaksanakan KUD. Permasalahan yang timbul antara petani dengan PG adalah mengenai rendemen serta ketidak sesuaian waktu tebang antara rencana dengan realisasi. Kelambatan penebangan tersebut mengakibatkan rendahnya rendemen yang menyebabkan rendahnya produktivitas gula. Penurunan rendemen tersebut tidak hanya disebabkan kultur teknis yang belum baik, tetapi juga oleh pelayanan teknis yang dilakukan PG kepada petani belum baik. Permasalahan administratif antara PG dan petani adalah mengenai kelambatan penyelesaian DO oleh PG. Akibat kelambatan tersebut petani harus menanggung beban bunga, yang seharusnya tidak terjadi. Selain masalah DO, petani juga sering mengalami kelambatan dalam menerima pendapat - an. Hal ini disebabkan pencairan Surat Perintah Penyetoran (SPP) yang terlambat. Penyebab kelambatan ini, selain disebabkan oleh kelambatan pengeluaran DO oleh PG, juga karena dana DOLOG yang tersedia di BRI kosong. Akibat kelambatan pencairan SPP, KUD harus menanggung beban bunga tambahan yang diambil dari kredit pengadaan gula…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPeranan depot logistik dalam pengadaan dan penyaluran gula di Jawa Barat ( Suatu studi kasus pada depot logistik, Propinsi Jawa Barat )id
dc.titlePeranan depot logistik dalam pengadaan dan penyaluran gula di Jawa Barat ( Suatu studi kasus pada depot logistik, Propinsi Jawa Barat )id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record