Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto, Joko
dc.contributor.advisorZairion
dc.contributor.advisorDimyati, Ratih Dewanti
dc.contributor.authorNurmayani, Eka
dc.date.accessioned2024-03-04T02:25:26Z
dc.date.available2024-03-04T02:25:26Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140728
dc.description.abstractPesatnya pertumbuhan penduduk telah memperbesar tuntutan penambahan ruang gerak bagi upaya pemenuhan kebutuhan hidup warganya. Salah satu kegiatan yang akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian adalah pengalihgunaan lahan wilayah pesisir, termasuk kawasan mangrove, untuk berbagai keperluan seperti perkembangan permukiman, pertambangan dan industri, dan usaha budidaya tambak. Bila tidak hati- hati kegiatan tersebut dapat mengakibatkan rusak/hilangnya sumberdaya mangrove yang secara ekologis memiliki peranan penting dalam ekosistem wilayah pesisir. Untuk itu perlu adanya pengelolaan yang tepat dalam pemanfaatan lahan di kawasan mangrove tersebut. Pengelolaan tersebut akan berhasil dengan baik apabila tersedia data dan informasi yang cukup mengenai kondisi mangrove itu sendiri dan ini dapat diperoleh melalui kegiatan pemantauan serta pengawasan secara berkala terhadap perkembangan suatu kawasan. Teknologi penginderaan jauh (remote sensing) satelit merupakan cara yang efisien untuk keperluan ini. Kelebihannya yaitu dapat memantau wilayah yang cukup luas dalam waktu yang cepat dan berkesinambungan, termasuk di daerah yang sukar dijelajahi secara terestrial seperti kawasan mangrove. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui perubahan luasan mangrove secara bertahap dari beberapa tahun pengamatan di wilayah Pesisir Utara Karawang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi Pesisir Utara Karawang terutama kondisi mangrove, sebagai masukan yang berguna bagi pengelolaan kawasan pesisir tersebut secara tepat. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data inderaja dari perekaman sensor Landsat-TM tahun 1988, 1990, 1992, dan 1995, kanal 1 sampai 5. didukung data kehutanan serta data sosial ekonomi daerah Karawang. Pengolahan data inderaja terdiri dari dua tahap, yaitu pra-analisis dan analisis itu sendiri. Pra-analisis merupakan tahap persiapan yang meliputi proses koreksi geometris untuk memperbaiki kesalahan akibat distorsi dan registrasi citra agar didapatkan kesesuain baris dan kolom pada keempat citra yang merupakan hasil perekaman dari empat tahun yang berbeda. Proses analisis meliputi pertama, klasifikasi dengan metode Maximum Likelihood Classification (MLC) dan analisis indeks vegetasi dengan Normalized Vegetation Index (NVI), yang dimulai dengan pengambilan training sample kemudian melakukan klasifikasi ulang (reclassification) ke dalam beberapa kelas kategori; kedua, membuat tabulasi silang dari citra hasil klasifikasi dengan citra hasil indeks vegetasi ternormalisasi untuk mendapatkan data luas daerah yang telah terklasifikasi sekaligus dengan kerapatan vegetasi relatifnya; dan yang ketiga, melakukan pertelingkahan (superimposition) antara dua citra hasil klasifikasi dari dua tahun yang berbeda untuk mendapatkan data perubahan tiap kelas kategori (konversi lahan). Piranti lunak yang digunakan untuk pengolahan data citra tersebut adalah IDRISI 4.1…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemantauan perubahan luasan mangrove menggunakan data Landsat-TM (Studi kasus di wilayah Pesisir Utara Karawang, Jawa Barat)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record