Show simple item record

dc.contributor.advisorBratamihardja, Subijo
dc.contributor.authorMargahartha
dc.date.accessioned2024-02-27T06:45:49Z
dc.date.available2024-02-27T06:45:49Z
dc.date.issued1986
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140158
dc.description.abstractPengalaman sejarah pergulaan Indonesia memperlihatkan bahwa pengusahaan komoditi gula di Indonesia sangat besar sumbangannya dalam mendapatkan devisa. Namun masa kejayaan komoditi gula itu mengalami titik balik mulai masa kemerdekaan hingga tahun-tahun terakhir ini. Dan Negara Indonesia berubah dari negara pengekspor menjadi pengimpor gula. Sejalan dengan program ekspor nonmigas dan swasembada pangan, pemerintah bertekad mengusahakan swasembada gula pasir dan kalau mungkin menjadi pengekspor kembali. Masalah yang sering disorot oleh para ekonom tentang swasembada ini adalah rendahnya tingkat efisiensi biaya pengusahaan gula pasir didalam negeri dibandingkan dengan harga yang ditawarkan negara lain dipasaran internasional. Dikatakannya pula bahwa keadaan ini mengakibatkan tertutup- nya kemungkinan ekspor, kecuali dalam keadaan merugi. Berdasarkan permasalahan di atas, maka usaha pengadaan gula saat ini difokuskan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Karenanya pemerintah harus mengusahakan pengadaan gula ini sesuai dengan permintaan yang dikehendaki konsumen dalam negeri...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnalisa Permintaan Gula Pasir Di Indonesia$bStudi Kasus Di Desa Mulyasari, Kec. Sumedang Utara, Kab. Sumedang Jawa Baratid
dc.titleAnalisa Permintaan Gula Pasir Di Indonesia : Studi Kasus Di Desa Mulyasari, Kec. Sumedang Utara, Kab. Sumedang Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record