| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas antibakteri Xestospongia sp. dan Aaptos aaptos di Pulau Lancang (dekat daratan utama), Pulau Pari (agak jauh dari daratan utama), dan Pulau Pramuka (jauh dari daratan utama) serta melihat kaitan antara parameter lingkungan dengan bioaktivitasnya.
Pengambilan contoh dilakukan pada tanggal 7-14 Agustus 2005 bertempat di Pulau Lancang, Pulau Pari dan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. Analisis contoh air dan spons dilakukan di laboratorium Mikrobiologi dan laboratorium Lingkungan PPLH-IPB.
Contoh dikoleksi dari tiga pulau dan diambil pada kedalaman 7-15 m. Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi (modifikasi dari Rachmaniar, 1995) sedangkan untuk pengujian bakteri menggunakan metode difusi agar (Schlegel and Schmidt, 1994) menggunakan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk melihat pengaruh kualitas air terhadap bioaktivitas.
Komponen bioaktif lebih mudah melarut dalam pelarut aseton dibandingkan dalam pelarut metanol berdasarkan data rendemen. Pengujian bioaktif terhadap bakteri menghasilkan diameter zona hambat pertumbuhan bakteri yang berbeda antar pulau. Bioaktivitas antibakteri spons Xestospongia sp. hanya dipengaruhi oleh pelarut, tidak oleh bakteri maupun letak pulau. Bioaktivitas antibakteri spons Aaptos aaptos dipengaruhi oleh pelarut serta perbedaan letak pulau.
Secara keseluruhan untuk spons Aaptos aaptos terdapat kecenderungan penurunan diameter zona hambat bakteri dari Pulau Lancang, Pulau Pari, dan Pulau Pramuka. Zona hambat bakteri pada spons Xestospongia sp. tidak memperlihatkan perubahan dari Pulau Lancang, Pulau Pari, dan Pulau Pramuka.
Peningkatan bioaktivitas pada spons Aaptos aaptos sejalan dengan semakin kurang baiknya kondisi lingkungan, sedangkan bioaktivitas pada spons Xestospongia sp. tidak menunjukkan perubahan dan menyebar merata pada kondisi lingkungan baik maupun buruk. | id |
