Konektivitas ikan di ekosistem padang lamun dengan ekosistem terumbu karang pada perairan Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupeten Kupang, Nusa Tenggara Timur
View/ Open
Date
2006Author
Putra, Andhikajaya Fijahernawan
Kawaroe, Mujizat
Metadata
Show full item recordAbstract
Padang lamun dan terumbu karang memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup ikan-ikan yang menghuninya sehingga terjadi konektivitas diantara ikan-ikan yang hidup di kedua ekosistem tersebut. Adanya konektivitas ikan di padang lamun dan terumbu karang membuat kedua ekosistem tersebut sangat berrnanfaat untuk menunjang kebutuhan hidup bagi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konektivitas ikan yang terjadi di ekosistem padang lamun dan terumbu karang serta menganalisis kekhasan ikan terhadap ekosistem padang lamun dan terumbu karang.
Penelitian dilakukan di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Data lamun, terumbu karang dan ikan karang pada kedalaman 3 m dan 10 m, dan ikan lamun merupakan data utama untuk dianalisis. Data perairan di kedua ekosistem juga diambil sebagai data pendukung. Data lamun diambil dengan menggunakan metode Fixed Point Site, sedangkan data karang diambil dengan metode Lire Intercept Transect (LIT). Pengambilan data ikan lamun diambil dengan menggunakan jaring pukat pantai, sedangkan data ikan karang diambil dengan cara sensus visual. Analisis data ikan menggunakan indeks kesamaan Sorensen, konstansi, dan fidelitas.
Pada umumnya, nilai kualitas air yang didapat di kedua ekosistem masih
dalam batas normal. Suhu berkisar antara 26-28°C. Kisaran pH didapat antara 7,5-8,0, sedangkan kisaran salinitas antara 32-33%0. Rata-rata nilai oksigen terlarut (DO) yang didapat berada diatas 4,0 mg/l.
Padang lamun ditemukan famili ikan sebesar 37 famili dengan besar
persentase komposisi famili antara 0,94-10,38%. Famili ikan yang ditemukan di terumbu karang 3 m sebesar 21 famili dengan besar persentase komposisi famili antara 0,74-21,32%, sedangkan famili ikan yang ditemukan di terumbu karang 10 m sebesar 22 famili. Persentase komposisi famili yang terjadi di
terumbu karang 10 m berkisar antara 1,01-17-17%.
Keanekaragaman spesies ikan tertinggi terjadi pada terumbu karang 3 m
di stasiun Sulamu. Padang lamun di stasiun Sulamu memiliki nilai keseragaman tertinggi. Dominansi tertinggi terjadi pada stasiun Batubao di ekosistem terumbu karang pada kedalaman 3 m.
Seluruh ikan yang ditemukan terbagi menjadi tujuh kelompok jika dianalisis berdasarkan Indeks Kesamaan Sorensen. Spesies terbanyak dimiliki oleh Kelompok Spesies I yang beranggotakan 87 spesies, sedangkan Kelompok Spesies I memiliki hanya satu spesies saja dan merupakan kelompok yang memiliki 'spesies paling sedikit.
Kelompok Spesies II, VI, dan VII memiliki spesies-spesies yang ditemukan di padang lamun dan juga terumbu karang. Kelompok Spesies II memiliki nilai konstasi 100 dan nilai fidelitas 50 di ekosistem padang lamun dan terumbu karang 10 m. Kelompok Spesies VI memiliki nilai konstasi 100 dan nilai fidelitas 33,33 di ekosistem padang lamun, terumbu karang 3 m, dan terumbu karang 10 m. Kelompok Spesies VII memiliki nilai konstansi 100 dan nilai fidelitas 50 di ekosistem padang lamun dan terumbu karang pada kedalaman 3 m.