Analisis Keragaan, Manfaat dan Peran serta anggota koperasi perikanan : Studi Kasus di koperasi unit desa mina mandiri fajar sidik desa blanakan, kecamatan blanakan subang jawa barat
Abstract
Sektor perikanan di Indonesia merupakan salah satu sumber daya alam yang berpotensi besar. Ditandai dengan luas perairan laut yang dapat dimanfaatkan serta terjadinya pertumbuhan produksi perikanan per tahun yang makin meningkat. Terlihat kontribusi masyarakat nelayan, sangat tinggi terhadap produksi perikanan nasional. Kemampuan masyarakat nelayan yang sangat terbatas, menyebabkan kehidupan sosial ekonomi belum mampu mengimbangi potensi perikanan. Karena itu untuk menolong dirinya sendiri, perlu diupayakan secara bersama dalam wadah Koperasi Perikanan/KUD Mina. KUD Mina sebagai organisasi ekonomi nelayan yang berwatak sosial harus dapat menghimpun kekuatan nelayan, serta diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan. Untuk mengaktifkan peran serta anggota, KUD Mina harus mampu menciptakan kemanfaatan bagi anggota.
Analisis keragaan KUD Mina pada praktek lapang menggunakan pendekatan terhadap aspek organisasi dan aspek kegiatan usaha. Aspek organisasi melihat tugas dan tanggung jawab alat kelengkapan organisasi koperasi. Sedangkan aspek kegiatan usaha, melihat kemampuan pengurus mengelola unit-unit usaha koperasi yang merupakan bentuk pelayanan kepada anggota dan masyarakat. Analisis manfaat lebih ditekankan pada seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh anggota dan masyarakat dengan adanya koperasi, dengan menelaah manfaat ekonomi, manfaat sosial dan manfaat teknologi. Analisis peran serta ditekankan pada keikutsertaan anggota dalam organisasi, permodalan serta kegiatan usaha yang dikembangkan KUD.
Hasil analisis keragaan KUD Mina diperoleh bahwa KUD Mina mulai menerapkan sistem kerja secara profesional untuk kegiatan usaha, sehingga unit-unit usaha berjalan dengan baik. Secara organisasi masih terlihat hubungan kekerabatan antar pengurus, walaupun demikian tugas dan tanggungjawab dapat dilaksanakan dengan baik.
Anggota dan masyarakat nelayan merasakan manfaat yang tinggi pada unit TPI (Tempat Pelelengan Ikan). Oleh KUD, unit ini merupakan tulang punggung kegiatan usaha, disamping memberikan manfaat yang tinggi. Akibatnya peran serta anggota relatif tinggi pada unit TPI.