Show simple item record

dc.contributor.advisorSugiyanta
dc.contributor.authorSuginarti
dc.date.accessioned2024-02-19T06:21:37Z
dc.date.available2024-02-19T06:21:37Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138978
dc.description.abstractKacang-kacangan merupakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai guna tinggi, yaitu sebagai sumber protein. Padi (Oryza sativa. Linn) merupakan makanan pokok bagi hampir seluruh penduduk Indonesia. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan produksi kacang-kacangan dan padi adalah dengan alternatif penanaman secara tumpangsari (Intercropping) antara kacang-kacangan dan padi dengan kondisi jenuh air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik agronomi sistem tumpangsari antara kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau dengan padi pada Budidaya Jenuh Air. Penelitian dilaksanakan di sawah petani Ciherang Kidul, Kabupaten Bogor pada ketinggian 250 m diatas permukaan laut, curah hujan mencapai 3300mm per tahun dengan jenis tanah regosol. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Juni 2003. Rancangan percobaan yang digunakan untuk tanaman padi adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), sedangkan untuk tanaman kacangan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang dicobakan terdiri dari dua faktor, yaitu lebar bedengan tanaman kacangan (G1= lebar bedengan 1m, lebar sawah 2m (1:2) dan G2= lebar bedengan 2m, lebar sawah 1m (1:2) dan jenis kacangan yang di tumpangsarikan yaitu T1 Kedelai, T2= Kacang tanah dan T3 Kacang hijau. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali, sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Hasil penelitian ini pada perlakuan lebar bedengan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap jumlah polong isi/tanaman, bobot polong basah/tanaman dan bobot polong kering/tanaman kacang tanah, tinggi tanaman padi saat umur 3, 6, 7, 8 minggu setelah tanam, bobot basah dan kering akar, tajuk tanaman padi, dan umur berbunga pada tanaman padi. Perlakuan jenis tanaman kacangan yang ditumpangsarikan dengan padi menunjukkan pengaruh nyata pada bobot gabah isi/petak dan interaksi antar lebar bedengan dengan jenis tanaman kacangan yang ditumpangsarikan menunjukkan pengaruh nyata terhadap bobot kering akar, tajuk padi dan bobot gabah 1000 butir. Seluruh pola tumpangsari yang dicobakan ternyata mempunyai nilai NKL yang lebih besar dari satu serta pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan pertanaman monokulturnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa pola pertanaman tumpangsari lebih menguntungkan dari pola pertanaman monokultur baik dari segi pendapatan maupun dari efisien lahannya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddckacangan pada budidaya jenuh airid
dc.subject.ddctumpangsariid
dc.titleTumpangsari padi dengan beberapa jenis kacang-kacangan pada budidaya jenuh airid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record