Migran sektor informal dan perilakunya terhadap lingkungan di permukiman kumuh : kasus di kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Barat, Kotamadya Bogor, Jawa Barat
View/ Open
Date
1992Author
Soewardi, Hannie Kusuma Wardhanie
Rusli, Said
Metadata
Show full item recordAbstract
Di tengah berkumandangnya himbauan dan semboyan dari pemerintah untuk melestarikan lingkungan hidup, ternyata masih ada penduduk kota yang tinggal dan hidup pada suatu kondisi substandar di kawasan yang disebut permukiman kumuh. Mereka yang kurang beruntung ini, umumnya adalah migran yang datang dari daerah pedesaan. Bagaimana para migran dapat menetap di permukiman kumuh, bagaimana mereka mengembangkan usaha untuk bertahan hidup serta bagaimana perilaku mereka terhadap lingkungan, akan menjadi pokok permasalahan dalam studi ini.
Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Barat, Kotamadya Bogor. Responden dipilih secara sengaja (purposive) berdasarkan enam jenis pekerjaan sektor informal yang berhasil ditemukan di kawasan permukiman kumuh di Kelurahan Kebon Kelapa, yaitu 1) pengusaha makanan jadi, 2) pramuwisma, 3) pengemudi becak, 4) penjahit, 5) kreditor sandang dan perabot rumah tangga dan 6) buruh rupa-rupa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara mendalam.
Migran yang bekerja di sektor informal, memiliki keleluasaan karena tidak terikat waktu dan pelbagai peraturan lainnya. Usaha yang sesungguhnya memiliki potensi besar untuk maju, ternyata belum dapat berkembang semestinya karena faktor-faktor struktural yang pincang, seperti kecenderungan pertumbuhan kota bagi kaum elitis, serta faktor-faktor kultural migran sektor informal sendiri yang tidak menunjang tumbuh pesatnya sektor ini. Akibatnya, sebagian besar migran sektor informal masih bergumul dengan pendapatan yang rendah. Oleh karena itu, mereka juga tidak mampu menempati permukiman yang layak...