dc.description.abstract | Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Tajur, Bogor, Laboratorium Mikologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman dan Laboratorium Ekofisiologi Tanaman, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB Darmaga pada bulan Februari September 2003. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan genotipa cabai (Capsicum sp.) yang tahan terhadap penyakit antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides Penz.) dalam bentuk hibrida (single-cross atau double-cross) dan keturunan dari generasi silang balik.
Metoda percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor, yaitu genotipa. Metoda inokulasi yang digunakan adalah metoda tusuk pada buah cabai dengan menggunakan biakan murni cendawan C. gloeosporioides dengan kepadatan 10 spora/ml.
Pengamatan tingkat ketahanan dilakukan dengan mengamati empat peubah tingkat ketahanan, yaitu luas bercak, intensitas serangan, masa inkubasi, dan laju infeksi yang masing-masing diskor dan diklasifikasikan menjadi lima kelas ketahanan. Tingkat ketahanan total diperoleh dari penjumlahan keempat peubah tingkat ketahanan yang diskor dan diklasifikasikan lagi.
Tingkat ketahanan total yang dihasilkan terdapat dua genotipa yang termasuk kelas sangat tahan, yaitu BC1-1 dan BC2-33 dari galur keturunan silang balik. Genotipa yang termasuk kelas tahan ada dua, yaitu CC-27 x CA-25 dari genotipa hibrida dan BC1- 115 dari galur keturunan silang balik. Ada empat genotipa yang termasuk kelas rentan, yaitu tetua CT-30, СА-25 х CT-30 dari genotipa hibrida, serta BC1-13 dan BC1-53 dari galur keturunan silang balik. Sedangkan genotipa yang lain termasuk dalam kelas sangat rentan. | id |