Show simple item record

dc.contributor.advisorKadarsan, Halimah W
dc.contributor.authorSianipar, Marolop
dc.date.accessioned2024-02-15T07:15:02Z
dc.date.available2024-02-15T07:15:02Z
dc.date.issued1990
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138687
dc.description.abstractSeiring dengan peningkatan usaha swasembada pangan, sasaran program intensifikasi pertanian MT 1990/1991 adalah sebesar 45.36 juta ton gabah kering giling (setara dengan 29.48 juta ton beras). Sasaran produksi intensifikasi ini akan diperoleh dari luas areal sawah 9.97 juta hektar yang dirinci untuk MT 1990 seluas 3.37 juta hektar dan MT 1990/ 1991 seluas 6.60 juta hektar yang dicapai melalui Supra Insus dan Insus Paket D. Dalam usaha mencapai sasaran tersebut, pemerintah telah membantu petani berupa pemberian pinjaman KUT yang cukup mudah dan murah. Namun pun demikian, di dalam hal pengembalian KUT ternyata belum menggembirakan. Kenyataan menunjukkan, untuk daerah penelitian tercatat bahwa tunggakan KUT sangat besar yaitu 20.96 persen (KUT padi), 95.07 persen (KUT palawija) untuk MT 1988 dan 65.71 persen (KUT padi), 74.40 persen (KUT palawija) untuk MT 1988/1989. Secara spesifik praktek lapang ini bertujuan untuk: (1) melihat sampai sejauh mana pelaksanaan KUT di lokasi praktek lapang, (2) mengetahui faktor-faktor karakteristik petani peminjam KUT dan (3) mempelajari faktor-faktor yang yang berpengaruh nyata terhadap kemampuan petani mengembalikan pinjaman KUT...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcIdentifikasi faktorid
dc.subject.ddcfaktor yang mempengaruhi pengembalian kredit usaha taniid
dc.titleIdentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit usaha tani : Studi Kasus : Kredit Usaha tani di wilayah kerja BRI Cab. Balinge, Tapanuli Utaraid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record