| dc.description.abstract | Seluruh petani Jepang tergabung dalam koperasi pertanian atau yang lebih populer dengan sebutan JA (Japanese Agriculture). Salah satu fungsi JA adalah membantu petani dalam menjual produk mereka antara lain melalui sistem pemasaran bersama. Dengan menjual produknya melalui JA, petani tidak perlu berpikir untuk mencari pembeli produk mereka dan dapat menekan kemungkinan adanya produk yang tidak terjual. Mereka dapat menghemat waktu dan waktu yang dihemat tersebut dapat digunakan untuk hal lain yang bermanfaat. Secara teoritis, petani juga dapat mengurangi biaya pemasaran mereka, karena dengan menggunakan sistem pemasaran bersama, petani dapat meraih skala ekonomi dengan mengambil keuntungan dari sistem pemasaran dan distribusi massal JA.
Seperti halnya JA, badan-badan atau entitas komersial lain pada sektor pertanian juga memiliki fungsi-fungsi pemasaran yang baik dan mempunyai kemampuan untuk menyerap resiko. Dalam banyak kasus, petani lebih memilih untuk menjual produknya secara mandiri daripada menjual produknya melalui JA. Biasanya, jika usahatani berlokasi dekat dengan pasar yang besar, petani akan bertendensi untuk menjual produk mereka sendiri, dibandingkan dengan petani yang usahataninya berlokasi jauh dari pasar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja bisnis pemasaran pada JA tingkat primer di daerah penelitian dan menganalisis strategi yang dapat digunakan oleh JA tingkat primer di daerah penelitian untuk dapat meningkatkan kinerja dan daya saing bisnis pemasarannya. Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah dapat memberikan masukan bagi koperasi di tempat penelitian mengenai strategi yang dapat diimplemenatasikan untuk dapat meningkatkan kinerja dan daya saingnya, serta memberikan gambaran mengenai gerakan koperasi di sektor pertanian Jepang...dst | id |
