dc.description.abstract | Kapal pancing sebagai penghasil ikan terbanyak kedua setelah pukat cincin di Kotamadya Sibolga. Dengan demiki- an perlu kajian lebih lanjut terhadap usaha perikanan pancing. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensinya, dilakukan suatu penelitian dengan tujuan untuk mempelajari metode pembangunan dan menganalisa disain kapal pancing ulur di Sibolga.
Penelitian ini diharapkan dapat berperan sebagai ba- han informasi guna memperbaiki cara pembangunan kapal ikan dalam rangka memodernisasi di bidang teknologi perkapalan. Disamping itu juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan perbandingan dalam pembangunan kapal sejenis yang ada di daerah lain di Indonesia dalam usaha perbaikan dan pengembangannya.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapang, terlihat bah- wa pembangunan kapal pancing yang diteliti belum mengguna- kan gambar-gambar perencanaan seperti rencana garis, kon- struksi profil dan rancangan umum sebagaimana layaknya pembangunan kapal modern. Akan tetapi masih berdasarkan keahlian alami pembuat kapal.
Dari hasil penelitian diperoleh ukuran-ukuran utama kapal pancing sbb: LOA 14,74 m; Lpp = 12,32 m; B = 2,97 m dan D = 0,78 m. Dengan demikian nilai perbandingan L/B = 4,16; L/D 15,84 dan B/D = 3,81. Nilai ini masih jauh dari patokan perbandingan ukuran utama kapal pancing ya- itu: L/B ± 4,56; L/D ± 9,90 dan B/D ≥ 2,1 untuk ukuran ka- pal lebih kecil dari 18 m (Inamura, 1960). Demikian juga nilai-nilai koefisien bentuk Cb; Cw; Co; Cp dan Cvp diper- oleh berturut-turut adalah 0,54; 0,84; 0,73; 0,73; dan 0,64. Sedangkan nilai patokan untuk Cb berkisar 0,62 0,72; Cp = 0,67 0,75 dan Co = 0,89 0,95.
Berdasarkan hasil penelitian dan nilai patokan di atas maka dapat dikatakan bahwa disain kapal pancing yang diteliti belum sempurna. Untuk itu di sarankan dengan asumsi L tetap (12,32 m) maka B perlu diperkecil menjadi 2,65 m dan D ditambah menjadi 1,24 m…dst | id |