dc.contributor.advisor | Rachman, Ali. M.A. | |
dc.contributor.author | Widoraheni, S. Dwiworo | |
dc.date.accessioned | 2024-02-07T03:53:36Z | |
dc.date.available | 2024-02-07T03:53:36Z | |
dc.date.issued | 1987 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137868 | |
dc.description.abstract | Pengertian "Keluarga Kecil", membantu memberi arti pada pembangunan sebagai suatu perubahan yang direncanakan menuju suatu keadaan yang lebih baik dengan mengikutsertakan individu-individu dalam satuan rumah tangga sebagai sasarannya. Keluarga Kecil menurut pandangan pihak "Atas Desa" sebagai perencana pembangunan adalah suatu keluarga dengan dua orang anak. Sedangkan Keluarga Kecil yang dimaksud oleh masyarakat desa umumnya dan kampung Cimenteng khususnya adalah keluarga inti.
Adapun penelitian ini bertujuan mempelajari sejauh mana adanya persamaan dan perbedaan pemikiran mengenai Prinsip Keluarga Kecil antara pihak masyarakat desa dan pihak "Atas Desa".
Keinginan untuk membatasi kelahiran masyarakat pedesaan di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa harus dilihat dari segi sosiobudaya masyarakatnya masing- masing. Dengan demikian dasar pemikiran penelaahan Prinsip Keluarga Kecil Dalam Masyarakat Desa khususnya studi di kampung Cimenteng ini berdasarkan kebutuhan evolusi sosiobudaya antara petani ciri Jawa dan Luar Jawa.
Masyarakat desa mempunyai konsepsi keluarga kecil sendiri berdasarkan tahapan sosiobudaya mereka. Di mana terjadi berbagai ragam usaha untuk tetap dapat bertahan hidup karena kepadatan pertanian. Keluarga Kecil menurut masyarakat kampung Cimenteng berjumlah tiga sampai tujuh orang anak.. Keadaan ini dilatarbelakangi kemungkinan memiliki sebidang tanah pertanian sehingga menga- kibatkan intensifikasi tenaga dalam produksi pertanian. Diperkirakan akan dicapai jumlah anak seperti yang diha- rapkan pihak "Atas Desa" apabila kesempatan bekerja di bidang pertanian berkurang.
Perbedaan Konsepsi Keluarga Kecil antara pihak masyarakat desa dengan pihak "Atas Desa" dilatarbelakngi adanya perbedaan pemikiran di antara keduanya. Di mana Konsepsi Keluarga Kecil Masyarakat Desa terbentuk karena memenuhi kebutuhan mereka akan tenaga kerja dari keluarga
intinya sendiri. Sedangkan Konsepsi Keluarga Kecil menurut pihak "Atas Desa" terbentuk karena usaha yang dilakukan untuk menekan tingkat pertambahan penduduk... | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.subject.ddc | Prinsip keluarga kecil dalam masyarakat desa$bkasus kampung Cimenteng, Desa Cimahi, Sukabumi | id |
dc.title | Prinsip keluarga kecil dalam masyarakat desa : kasus kampung Cimenteng, Desa Cimahi, Sukabumi | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |